tirto.id - Direktur Materi dan Debat BPN Prabowo-Sandiaga, Sudirman Said, menjelaskan alasan mengapa kubunya sering menarasikan adanya kecurangan pada Pemilu 2019 ini. Namun, Sudirman menegaskan bahwa hal tersebut tidak ada hubungannya dengan menang dan kalah. Menurut dia, kritik soal kecurangan itu perlu untuk menjaga demokrasi Indonesia.
"Concern kami pada berbagai penyimpangan dan kecurangan yang mengarah pada terstruktur, sistematis, dan masif itu tidak ada hubungan soal kita menang atau kalah," kata Sudirman saat konferensi pers di Sriwijaya, Jakarta Selatan, Jumat (26/4/2019) sore.
Ia juga sempat menyinggung soal pihak-pihak yang mempertanyakan klaim-klaim kecurangan yang disebut BPN, padahal di sisi lain, BPN sudah mendeklarasikan kemenangannya.
"Loh, kan 02 sudah klaim menang, kenapa masih ribut soal kecurangan?" ujar Sudirman mencontohkan.
Meskipun BPN sudah mendeklarasikan kemenangan, kata Sudirman, namun kecurangan harus tetap dibenahi dan ditangani untuk menjaga kualitas demokrasi dan kedaulatan masyarakat.
"Itu dua hal yang berbeda. Harus jaga kepercayaan masyarakat atau proses demokrasi yang dibangun bersama," katanya.
Menurut Sudirman, orang yang memiliki logika dan nurani tak akan bisa menutup mata soal kejanggalan yang terjadi di Pemilu 2019 di seluruh Indonesia.
"Saya tegaskan 02 tidak menghubungkan antara kalah dan menang dengan kecurangan. Apa pun hasil nantinya, soal-soal ini harus diangkat ke permukaan sebagai bentuk pertanggung jawaban kita sebagai pelaku demokrasi kepada rakyat pemilik kedaulatan. Itu sikap BPN," katanya.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Alexander Haryanto