tirto.id - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH) Migas mengharuskan pasokan bahan bakar minyak (BBM) tersedia di seluruh jalan tol fungsional untuk memenuhi kebutuhan pengendara saat musim arus mudik dan balik Lebaran 2018.
Untuk jalan-jalan tol fungsional yang belum memiliki SPBU, BPH Migas meminta badan usaha niaga bahan bakar mendirikan kios-kios BBM di sana.
Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa mengtakan, berdasar laporan Ditjen Bina Marga, masih ada enam ruas jalan tol fungsional yang perlu dipastikan mendapat pasokan BBM memadai selama arus mudik dan balik Lebaran 2018.
Keenamnya ialah jalan tol Ciawi-Cigombong sepanjang 15 kilometer (Km), Pemalang-Semarang (150 Km), Salatiga-Kartosuro (33 Km), Sragen-Ngawi (35 Km), Wilangan-Kertosono (38 Km) dan Gempol-Pandaan (12 Km).
"Ada total 283 kilometer jalan tol fungsional. Pasti tidak ada SPBU. Nah, di situ kami akan minta yang sifatnya kios-kios," ujar Fanshurullah di Kantor BPH Migas, Jakarta, pada Jumat (25/5/2018).
Fanshurullah mengatakan permintaan BPH Migas tersebut ditujukan ke sejumlah badan usaha niaga bahan bakar, baik Pertamina maupun swasta. Dia mencontohkan badan usaha swasta yang diminta membangun kios BBM di jalan tol fungsional ialah AKR Corporindo, Shell, Vivo Energy dan Total.
"Di kios pertamax, kios kemasan, di sini kami menghimbau kepada Pertamina, juga PT AKR Corporindo, Shell, PT Total Oil Indonesia, dan PT Vivo Energy Indonesia ini bisa membangun kios-kios ini sebarannya kalau perlu itu per 10 kilometer itu ada 1 lokasi," kata dia.
BPH Migas: Kios BBM Perlu Didirikan di Jalur Mudik Minim SPBU
Bukan hanya jalan tol fungsional, menurut dia, sebaran pasokan BBM juga harus merata di seluruh jalur mudik, terutama yang masih belum banyak ada SPBU. Tidak hanya di wilayah Pantai Utara yang hampir selalu padat arus mudik, tapi juga di jalur Pantai Selatan.
"Kami minta ini betul-betul didistribusi termasuk juga di wilayah [jalur] Pantai Selatan. Itu banyak masih belum ada SPBU-nya. Tempat-tempat wisata dan polisi bahkan menawarkan dimana ada tempat-tempat kantor polisi siap juga ada kiosnya (BBM) Pertamina dan badan usaha swasta," kata dia.
Fanshurullah mengatakan BPH Migas akan berkirim surat kepada masing-masing badan usaha untuk menyampaikan permintaan tersebut. Setiap perusahaan akan mendapatkan jatah kios BBM yang perlu dibangun pada ruas jalur mudik maupun balik.
"BPH Migas akan membuat surat untuk mereka berpartisipasi. Jumlah (kios BBM yang didirikan) relatif. Tapi, minimal 10 kios BBM," kata dia.
Sementara ini, BPH Migas mencatat volume kendaraan yang melalui tol di Jawa saat mudik akan mencapai 485.424 kendaraan. Kemudian, saat arus balik akan ada 493.558 kendaraan.
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Addi M Idhom