Menuju konten utama

BPBD Kulon Progo DIY Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

Penetapan status tanggap darurat bencana tersebut dilakukan karena saat ini sudah mulai memasuki musim hujan dengan intensitas yang sangat tinggi, maka diperlukan antisipasi yang cepat.

BPBD Kulon Progo DIY Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana
Warga membawa karung berisi beras saat banjir melanda Desa Sriharjo, Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, Rabu (29/11/2017). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

tirto.id - Status tanggap darurat bencana banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, terhitung 30 November sampai 13 Desember.

Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo Gusdi Hartono di Kulon Progo, Jumat (1/12/2017) mengatakan bahwa penetapan status tanggap darurat bencana dituangkan dalam Surat Keputusan Bupati Kulon Progo No.382/A/2017 tanggal 30 November 2017.

Penetapan itu dilatarbelakangi bahwa di Kabupaten Kulon Progo memasuki musim hujan dengan intensitas tinggi dan cuaca ekstrem sehingga bakal memicu terjadinya bencana banjir, tanah longsor, dan angin kencang. Maka, perlu antisipasi yang cepat dan tepat sesuai dengan prosedur yang berlaku untuk mengatasi dampak buruk yang ditimbulkan.

Warga yang rumahnya terkena bencana banjir, BPBD akan memberikan pengungsian yang layak, mulai pangan, sandang, hingga papan, dan untuk di wilayah terkena longsor, akan segera dilakukan evakuasi terhadap warga.

"Kami juga memberikan nasihat dan pengertian kepada warga bahwa ini adalah bencana, warga dimohon untuk bersabar," katanya.

Selanjutnya, BPBD akan mengawal pengungsian dengan baik, artinya sampai warga kembali pulang ke rumah. Kemudian membenahi infrastuktur yang rusak dengan pekerjaan darurat.

"Sebelah utara, pengerjaan pembenahan darurat, antara lain, membersihkan puing dan membuka akses yang tertutup agar masyarakat bisa beraktivitas kembali," kata dia.

Di Kulon Progo sementara ini ada 66 titik bencana. Hal ini merupakan data awal, dan terus dideteksi sekaligus melakukan pembenahan.

Baca juga artikel terkait CUACA BURUK

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo