Menuju konten utama

BNPB: Siklon Tropis Herman Pengaruhi Ujung Musim Hujan Indonesia

BNPB menyebutkan terbentuknya Siklon Tropis Herman di sebelah selatan barat dari Pulau Jawa memengaruhi kondisi basah di penghujung musim hujan.

BNPB: Siklon Tropis Herman Pengaruhi Ujung Musim Hujan Indonesia
Para pekerja diguyur hujan saat jam pulang kerja di kawasan perkantoran Sudirman, Jakarta, Selasa (11/11/2019). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan terbentuknya Siklon Tropis Herman di sebelah selatan barat dari Pulau Jawa memengaruhi kondisi basah di penghujung musim hujan.

Hal itu disampaikan Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam Disaster Briefing di Jakarta, Senin (3/4/2023).

"Memang kita seharusnya di ujung musim hujan, tetapi ada beberapa kondisi regional yang membawa kembali uap air ke wilayah Indonesia termasuk Siklon Tropis Herman sebelah selatan barat dari Pulau Jawa yang cukup dominan membawa awan hujan ke Indonesia," kata Muhari dikutip dari Antara, Senin (4/4/2023).

Abdul mencatat dalam periode 27 Maret-2 April 2023 terdapat 32 kejadian bencana. Meski angka itu berkurang dibandingkan pekan sebelumnya, yakni 47 kejadian, tapi masih didominasi bencana hidrometeorologi basah.

Di sisi lain, terdapat dua kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Abdul mengatakan saat ini pemerintah cukup intensif mencegah kejadian karhutla di masa transisi musim hujan ke musim kemarau.

"Distribusinya paling banyak masih banjir dan puting beliung, sebenarnya cukup merata, dengan kebakaran hutan lebih ke utara. Memang karena faktor regional yang menyebabkan awan hujan masuk ke Indonesia yakni Siklon Tropis Herman," kata Abdul.

Dengan demikian, dominan wilayah yang terdampak yakni Indonesia tengah, barat dari tengah ke selatan. Sedangkan bagian utara kering, dan Aceh sudah mencatatkan kebakaran hutan.

Sementara itu, kejadian banjir yang signifikan terjadi di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, dan Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.

"Memang sebenarnya kita di penghujung musim hujan, tetapi ada kondisi di regional kita Samudera Hindia bagian selatan dan di Laut Banda yang mengakibatkan eskalasi awan hujan yang meningkatkan intensitas hujan cukup tinggi," kata Muhari.

Muhari menjelaskan Siklon Tropis Herman awalnya mendekat naik, tetapi kemudian dengan jarak yang masih cukup jauh, lebih dari 400 kilometer ke arah selatan, berbelok menjauhi Indonesia.

Pada saat berbelok energinya meluruh, meski demikian sewaktu Siklon Tropis Herman aktif dan masih besar, bisa mengumpulkan awan hujan. Hal itu kemudian berdampak secara signifikan intensitas hujan di sebagian besar Sumatra bagian selatan dan Jawa.

Baca juga artikel terkait SIKLON TROPIS HERMAN

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan