tirto.id -
"Masyarakat yang mau mencari anggota keluarganya tetap boleh, relawan yang membantu tetap boleh. Tapi, tim SAR [search and rescue], Basarnas akan kembali ke daerah masing-masing," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB pada Rabu (10/10/2018).
Layanan kebutuhan dasar bagi pengungsi, layanan kesehatan, distribusi logistik, sekolah darurat, pembangunan huntara (hunian sementara), dan lainnya, ia katakan akan tetap dilanjutkan hingga akhir Oktober 2018.
"Artinya masa darurat sampai dengan akhir Oktober. Darurat itu bisa tanggap darurat seperti sampai sekarang. Ada juga yang namanya transisi darurat menuju ke pemulihan," ujarnya.
Ia mengatakan sebenarnya masih ada perbedaan pendapat untuk menentukan 14 hari terakhir masa evakuasi korban. "Ada juga yang bilang tanggal 12. Tapi, statemen wapres pemimpin penanganan bencana Palu mengatakan evakuasi akan berakhir 11 Oktober 2018," ucapnya.
Setelah masa evakuasi besar-besaran diakhiri, fokus pemerintah selanjutnya adalah rehabilitasi dan rekonstruksi yang dijadwalkan mulai awal November 2018. Saat ini, pemerintah masih mengumpulkan data dan menghitung kerusakan, kerugian, dan kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi.
"Kebutuhan rehabilitasi, rekonstruksi, untuk sekolah, rumah, infrastruktur publik, ada berapa kami sedang hitung dirupiahkan semuanya," ujarnya.
Sementara ini, terdata kerusakan rumah ada 67.310 unit, terdiri dari kerusakan yang ada di Palu 65.733, Sigi 897, Donggala 680 unit. Sedangkan, fasilitas peribadatan yang rusak ada 99 unit; fasilitas kesehatan rusak sebanyak 20 unit, yaitu rumah sakit 1 unit, 10 puskesmas, 4 puskesmas pembantu, 5 puskesdes.
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Maya Saputri