tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan, titik panas (hotspot) di hutan dan lahan pada pekan kelima September 2023 di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Jambi, Riau, dan Sumatera Selatan meningkat 216 persen.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menuturkan, peningkatan hotspot terjadi lebih dari dua kali lipat bila dibandingkan dengan titik panas pada pekan sebelumnya.
"Kita bisa lihat bahwa pertambahan jumlah hotspot antara minggu kelima dan minggu keempat (September 2023) naik sampai 216 persen, jadi lebih dari dua kali lipat," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, melalui akun YouTube BNPB Indonesia, dikutip Selasa (3/10/2023).
Berdasar data BNPB, terdapat 20.147 hotspot di enam provinsi itu pada pekan keempat September 2023. Sementara, pada pekan kelima September 2023, ada 63.837 hotspot di enam provinsi tersebut.
Abdul mengungkapkan, kenaikan hotspot itu terjadi karena awan yang menutupi keenam provinsi sangat minim. Pada pekan keempat September, terdapat 16 hotspot hingga 26 hotspot per wilayah di Riau.
Namun, pada pekan kelima September 2023, ada 444 hotspot di salah satu wilayah di Riau. Kemudian, hanya ada 50 hotspot di salah satu wilayah di Jambi. Lau ada sekitar 300 hotspot di salah satu wilayah di Jambi.
"Kalau kita terlambat merespons, melakukan pemadaman di awal, 300 titik, itu eskalasinya akan cepat," tutur Abdul.
Jumlah hotspot secara keseluruhan yang terjadi September 2023 pun meningkat, bila dibandingkan dengan jumlah hotspot Agustus 2023. Berdasar data BNPB, pada September 2023 ada 22.120 hotspot di Kalimantan Barat, 51.246 hotspot di Kalimantan Tengah, 26.710 hotspot di Kalimantan Selatan. Kemudian, 35.874 hotspot di Sumatera Selatan, 3.508 hotspot di Jambi, dan 2.393 hotspot di Riau.
Sementara itu, pada Agustus 2023, ada 49.592 hotspot di Kalimantan Barat, 15.497 hotspot di Kalimantan Tengah, 15.913 hotspot di Kalimantan Selatan, 3.286 hotspot di Sumatera Selatan, 1.102 hotspot di Jambi, dan 1.419 hotspot di Riau.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Intan Umbari Prihatin