Menuju konten utama

BNI Cetak Laba Bersih Rp16,31 T Pada Kuartal III 2024

Moncernya laba bersih BNI ini didorong oleh adanya pemulihan pendapatan operasional dan kualitas aset yang terjaga baik.

BNI Cetak Laba Bersih Rp16,31 T Pada Kuartal III 2024
Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Kuartal III 2024 Bank Negara Indonesia (BNI), via Zoom, Jumat (25/10/2024). tirto.id/Nabila Ramadhanty Putri Darmadi.

tirto.id - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) membukukan laba bersih Rp16,31 triliun pada kuartal III 2024. Laba tersebut tumbuh 3,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang senilai Rp15,75 triliun.

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, mengatakan bahwa kinerja keuangan yang solid pada kuartal III tahun 2024 ini mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghadapi tantangan ekonomi baik domestik maupun global.

Transformasi bisnis yang kami lakukan secara konsisten telah memperkuat fundamental BNI sehingga memungkinkan kami untuk menangkap peluang dalam mempercepat pertumbuhan,” kata Royke dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Kuartal III 2024 BNI, via Zoom, Jumat (25/10/2024).

Royke juga mengatakan bahwa moncernya laba bersih BNI ini didorong oleh adanya pemulihan pendapatan operasional dan kualitas aset yang terjaga baik.

“Pertumbuhan ini didukung oleh program terstruktur perusahaan, termasuk digitalisasi aplikasi mobile terbaru, wondr by BNI, serta transformasi jaringan cabang yang berfokus pada sales culture,” tutur Royke.

Kenaikan laba itu juga ditopang oleh perbaikan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang terkoreksi 5,5 persen menjadi Rp29,44 triliun dan pendapatan nonbunga yang tumbuh 15,1 persen menjadi 16,84 triliun.

Royke juga mengatakan adanya pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) BNI yang mencapai Rp769,7 triliun per September 2024—naik 2,96 persen secara tahunan. Hal itu turut meningkatkan net interest margin (NIM) atau margin bunga bersih.

Pada 2024 ini, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) terutama berasal dari pertumbuhan tabungan ritel yang sejalan dengan program struktur pendanaan. Hal ini berdampak pada perbaikan cost of fund yang tercermin dari rasio margin bunga bersih (net interest margin/NIM) pada kuartal III-2024,” ujarnya.

Pencapaian NII itu juga ditopang oleh penyaluran kredit yang tumbuh 9,5 persen secara tahunan (year-on-year) menjadi Rp735 triliun. Adapun pertumbuhan kredit yang lebih pesat dari DPK membuat rasio intermediasi atau loan to deposits ratio (LDR) berada pada level 95,3 persen.

Selain capaian-capaian itu, BNI masih mencatatkan recovery kinerja pada kuartal III 2024. Tercatat pendapatan operasional sebelum pencadangan atau PPOP pada kuartal III 2024 mencapai Rp8,8 triliun.

“Atau telah hampir menyentuh posisi tertinggi kuartal III tahun lalu, sebesar Rp8,9 triliun,” jelas Royke.

Menurut Royke, pencapaian PPOP BNI yang solid ini berasal dari kenaikan NIM di level 4,4 persen pada kuartal III 2024, tumbuh 40 basis poin dibandingkan kuartal sebelumnya yang tercatat 4 persen. Kenaikan ini ditopang oleh perbaikan yield kredit maupun penurunan biaya dana.

Baca juga artikel terkait LABA PERBANKAN atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

tirto.id - Bisnis
Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Fadrik Aziz Firdausi