Menuju konten utama

Biografi Menteri Kesehatan Inggris Nadine Dorries

Nadine Dorries memulai kariernya sebagai seorang perawat di Warrington dan Liverpool, lalu terpilih ke House of Commons pada pemilihan umum 2005. 

Biografi Menteri Kesehatan Inggris Nadine Dorries
Nadine Dorries. instagram/nadinedorries

tirto.id - Menteri Kesehatan Inggris, Nadine Dorries, terbukti positif terjangkit virus corona COVID-19 dalam tubuhnya. Kini, ia sedang menjalani karantina sendiri.

Dilansir dari Antara, Dorries dengan segera melakukan semua tindakan pencegahan begitu ia mengetahui diagnosisnya.

Dorries merupakan politisi Partai Konservatif Inggris dan kini menjabat sebagai Wakil Sekretaris Negara untuk Kesehatan dan Perawatan Sosial sejak tahun 2019 lalu. Namun, ia telah menjabat sebagai Anggota Parlemen (MP) untuk Mid Bedfordshire sejak 2005.

Nama lengkapnya ialah Nadine Vanessa Bargery, lahir pada 21 Mei 1957 di Liverpool, Merseyside, Inggris.

Sepanjang tahun 1978-1981, ia adalah seorang perawat di Warrington dan Liverpool. Namun, ia kemudian meninggalkan Merseyside setelah menikah dengan Paul Dorries, seorang insinyur pertambangan.

Dorries menjadi perwakilan medis di Ethicla Ltd selama satu tahun, sebelum menghabiskan satu tahun di Zambia sebagai kepala sekolah komunitas pada tahun 1983-1984.

Dorries kemudian mendirikan Company Kids Ltd pada tahun 1987 yang menyediakan layanan penitipan anak untuk orang tua yang bekerja.

Sebelas tahun kemudian, perusahaan tersebut dijual ke BUPA, sebuah grup penyedia layanan kesehatan internasional dan multi-asuransi Inggris.

Ia mengawali kerja politiknya sebagai kandidat Calon Parlemen (PPC) untuk Hazel Grove pada musim semi tahun 2000.

Pada 2001, ia mengikuti Pemilu namun sayangnya ia tidak berhasil menggantikan kandidat Demokrat Liberal Andrew Stunell, yang mempertahankan kursi dengan mayoritas 8,435 suara.

Selanjutnya, Dorries terpilih ke House of Commons pada pemilihan umum 2005 sebagai anggota parlemen untuk kursi Konservatif Mid-Bedfordshire dengan mayoritas 11.355 suara.

Dalam parlemen, ia telah memperkenalkan beberapa RUU termasuk upaya untuk mengurangi batas waktu aborsi di Inggris, perubahan aturan mengenai konseling untuk perempuan yang terlibat, dan advokasi pantang seksual untuk anak perempuan dalam pendidikan seks.

Akhir 2009, Dorries melakukan kampanye penentangan terhadap pelarangan pemakaian sepatu hak tinggi di kantor.

Hal ini diperdebatkan pada Kongres Serikat Buruh 2009 (TUC). Ia menunjukkan bahwa banyak pengusaha di sektor ritel memaksa pekerja perempuan untuk memakai sepatu hak tinggi sebagai bagian dari kode berpakaian mereka.

Hal tersebut seharusnya direspons dengan mempertimbangkan dampak kesehatan dari aturan berpakaian perusahaan dan mendorong pemakaian sepatu yang sehat dan nyaman.

Selama kariernya dalam parlemen, ia menunjukkan dukungannya pada Brexit. Pada November 2018, Dorries mengatakan tentang Perjanjian Penarikan yang dinegosiasikan antara Pemerintah Inggris dan UE27 bahwa penarikan tersebut akan mempertaruhkan hubungan Inggris dengan Uni Eropa.

Hingga kemudian ketika Boris Johnson menjadi perdana menteri, Dorries diangkat sebagai Menteri Kesehatan Mental.

Dorries menyukai menulis dan hal tersebut ia tunjukkan dalam blog yang dia buat. Ia sangat aktif menulis terlebih terkait isu kesehatan, pekerjaan, dan kancah perpolitikannya.

Selain itu, ia juga menulis novel dengan judul The Four Streets. Bukunya menjadi e-book terlaris No.1 dengan penjualan 100.000 eksemplar pada Juli 2014. Meskipun, sebagian besar orang memberi ulasan negatif terhadap karyanya tersebut.

Baca juga artikel terkait BIOGRAFI atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Humaniora
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yandri Daniel Damaledo