tirto.id - Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan sebanyak 1.074 relawan di Bandung, Jawa Barat sudah mendapat dua kali suntikan vaksin COVID-19 dalam uji klinis tahap ketiga terhadap vaksin produksi perusahaan farmasi China, Sinovac Biotech Ltd.
"Jadi yang [suntikan dosis] pertama sudah selesai 1.620 relawan, kemudian yang mendapatkan suntikan kedua sudah 1.074 relawan, dan yang sudah diambil darahnya ada sekitar 671 relawan," kata Bambang konferensi pers secara virtual dari Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19 di Kantor Graha BNPB, Jakarta, Senin (19/10/2020) dilansir dari Antara.
Bambang mengatakan bahwa 671 relawan yang sudah diambil sampel darahnya setelah mendapat suntikan vaksin kedua masuk dalam tahap pemantauan.
PT Bio Farma bekerja sama dengan Sinovac Biotech Ltd dalam pengadaan dan pengembangan vaksin COVID-19. Uji klinis vaksin COVID-19 buatan Sinovac di Indonesia dilakukan bekerja sama dengan Universitas Padjajaran di Bandung.
Uji klinis tahap ketiga vaksin Sinovac di Indonesia diharapkan selesai Januari 2021 dengan hasil yang memuaskan. Laporan mengenai hasil uji klinis vaksin tersebut akan digunakan untuk mendapatkan otorisasi penggunaan darurat vaksin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Pemerintah Indonesia membutuhkan sampai 340 juta vaksin COVID-19 untuk melakukan vaksinasi pada sekitar 60 persen penduduk.
Pemerintah berupaya mendapatkan pasokan vaksin COVID-19 dari tiga jalur, yakni melalui pembelian dari Cina dan Inggris, jaminan pasokan vaksin dari organisasi internasional, dan produksi Vaksin Merah Putih di dalam negeri.
Diketahui pula tiga kandidat vaksin COVID-19 dari Cina yang diproduksi oleh Sinovac Biotech, Sinopharm (China National Pharmaceutical Group Co., Ltd.), dan CanSino Biologics akan masuk ke Indonesia mulai awal November 2020. Impor dipastikan setelah beberapa pejabat Indonesia bertemu pimpinan masing-masing perusahaan langsung di Cina, Sabtu 10 Oktober lalu.
Mereka adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Duta Besar RI untuk Cina dan Mongolia Djauhari Oratmangun, dan Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir. Mereka ke Cina dalam rangka finalisasi pembelian vaksin yang sebelumnya telah dijajaki oleh Kementerian BUMN dan Kementerian Luar Negeri.
Sinovac menyanggupi mengirim 3 juta dosis vaksin hingga akhir Desember. Sebanyak 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) dikirim pada pekan pertama November dan sisanya pada pekan pertama Desember, lalu 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk. G42/Sinopharm menyanggupi mengirim 15 juta dosis vaksin (dual dose) tahun ini. 5 juta dosis akan mulai dikirim pada November. Sedangkan CanSino menyanggupi 100 ribu vaksin (single dose) pada November, dan sekitar 15-20 juta tahun depan.
Pemerintah menyebut vaksin dari tiga perusahaan itu sudah masuk pada tahap akhir uji klinis tahap ke-3 dan dalam proses mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) di sejumlah negara.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Bayu Septianto