Menuju konten utama

Bibir Sumbing pada Anak: Kenali Penyebab dan Cara Pencegahannya

Apa saja penyebab bibir sumbing pada anak? Bisakah dicegah? Berikut penjelasan selengkapnya.

Bibir Sumbing pada Anak: Kenali Penyebab dan Cara Pencegahannya
Seorang anak digendong Ibunya antre untuk pemeriksaan kesehatan sebelum pelaksanaan operasi bibir sumbing di RSUD Sele Be Solu Kota Sorong, Papua Barat, Jumat (3/12/2021). . ANTARA FOTO/Olha Mulalinda/tom.

tirto.id -

Apa saja penyebab bibir sumbing pada anak? Bibir sumbing merupakan kelainan bawaan janin yang ditandai dengan adanya celah pada bibir dan atau langit-langit mulut. Celah tersebut bisa muncul di tengah, kanan, atau bagian kiri bibir.

Celah pada bibir dan langit-langit mulut terjadi karena tidak sempurnanya penyatuan jaringan di bibir atau di langit-langit mulut janin, sehingga terbentuk celah.

Dikutip dari Mayo Clinic, bibir sumbing (dalam bahasa inggris disebut cleft lip) adalah satu kondisi yang ditandai dengan adanya bukaan atau belahan di bibir atas manusia. Terkadang, bibir sumbing berbarengan dengan kelainan fisik yang bernama cleft palate (celah langit-langit).

Terkait hal ini Dr. drg. Andi Budihardja, Sp.BM turut menjelaskan penyebab awalnya.

"Biasanya, proses proses pembentukan organ pada janin, termasuk penyatuan tersebut terjadi pada trimester pertama kehamilan," kata Dr. drg. Andi Budihardja, Sp.BM sebagaimana dikutip dari laman Antara.

Penyebab Bibir Sumbing pada Anak

Drg. Andi yang merupakan seorang dokter spesialis bedah mulut menjelaskan belum diketahui secara pasti penyebab celah bibir dan celah langit-langit mulut. Namun kondisi tersebut dipercaya terjadi akibat kombinasi faktor genetik dan lingkungan.

Beberapa faktor penyebab bibir sumbing di antaranya adalah kebiasaan konsumsi alkohol selama hamil, paparan radiasi, serta termasuk kurangnya asupan nutrisi ibu hamil termasuk asam folat.

"Terkadang ada ibu pasien ingat minum vitamin asam folat saat sudah tahu hamil, kadang itu kandungan sudah dua bulan. Padahal sebaiknya asam folat sudah dikonsumsi saat mempersiapkan kehamilan," kata kata drg. Andi.

Cara Mencegah Bibir Sumbing pada Anak

Oleh sebab itu, sebagai pencegahan, ibu hamil harus melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin sesuai jadwal yang ditentukan oleh dokter guna mengetahui perkembangan janin dan kondisi ibu hamil.

Bibir sumbing biasanya akan terdeteksi oleh dokter saat bayi baru lahir. Jika terdiagnosis maka harus segera mengikuti saran dokter dan mengikuti terapi yang disarankan.

Selain bisa diketahui saat bayi lahir, bibir sumbing juga bisa terdeteksi selama kehamilan. Pemeriksaan USG kehamilan yang dilakukan pada minggu ke-18 hingga ke-21 biasanya akan menunjukkan adanya kelainan pada area wajah janin.

Saat bayi terdiagnosa mengalami celah bibir atau celah langit-langit mulut, maka perawatan komprehensif perlu dilakukan.

Cara Merawat Anak dengan Bibir Sumbing

Dikutip dari cdc.gov, layanan dan perawatan untuk anak-anak dengan bibir sumbing, atau dalam istilah medis disebut celah orofasial, dapat bervariasi bergantung pada tingkat keparahannya, usia, kebutuhan anak, dan ada atau tidaknya sindrom terkait cacat lahir lainnya.

Pembedahan untuk memperbaiki bibir sumbing biasanya terjadi dalam beberapa bulan pertama kehidupan dan direkomendasikan dalam 12 bulan pertama setelah kelahiran.

Pembedahan untuk memperbaiki celah langit-langit dianjurkan dalam 18 bulan pertama kehidupan atau lebih awal jika memungkinkan. Banyak anak memerlukan prosedur pembedahan tambahan seiring bertambahnya usia.

Perbaikan bedah dapat memperbaiki penampilan wajah anak, meningkatkan kulitas pernapasan, pendengaran, serta perkembangan bicara mereka.

Anak-anak yang lahir dengan celah orofasial mungkin memerlukan jenis perawatan dan layanan lain, seperti perawatan gigi atau ortodontik khusus atau terapi wicara.

Dengan pengobatan, sebagian besar anak dengan celah orofasial dapat hidup dengan baik dan hidup sehat. Beberapa anak dengan celah orofasial mungkin memiliki masalah dengan harga diri jika mereka prihatin dengan perbedaan yang terlihat antara mereka dan anak-anak lain. Oleh sebab itu, dukungan orang tua dan keluarga sangat dibutuhkan.

Baca juga artikel terkait PENYAKIT atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Iswara N Raditya