tirto.id - Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan Asian Development Bank (ADB) menerbitkan buku bertemakan reformasi struktural berjudul "Growth Diagnostic".
"Kajian 'growth diagnostic' yang terangkum dalam buku ini, adalah salah satu referensi yang dapat digunakan untuk memberikan masukan, terutama strategi pembangunan di daerah dengan cara mengidentifikasi hambatan-hambatan struktural utama dalam perekonomian," kata Agus Martowardojo, Gubernur BI dalam acara seminar internasional "Structural Reforms in Emerging Asia" Jakarta, Rabu, (23/3/2016)
Menurut Agus, Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai provinsi dengan permasalahan yang berbeda-beda, maka dari itu, permasalahan perlu dilihat dari kacamata daerah.
Agus menerangkan, buku "Growth Diagnostic" mengangkat hasil penelitian mengenai identifikasi hambatan utama perekonomian daerah untuk tumbuh sesuai kapasitas perekonomiannya.
Penelitian dilakukan terhadap 24 provinsi di Indonesia. Dari penelitian tersebut, didapat persoalan yang menyebabkan tingkat investasi di suatu wilayah rendah. Ditemukan pula besaran dampak dari suatu kebijakan pembangunan terhadap perekonomian nasional dan daerah.
Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, kajian dalam buku tersebut diharapkan dapat menyumbang saran baik kepada pemerintah pusat maupun kepada pemerintah daerah agar dapat menyusun strategi pembangunan di masing-masing daerah.
"Bagi pemerintah daerah, strategi pembangunan ekonomi daerah yang dituangkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) tentunya memerlukan masukan-masukan dalam menyusun skala prioritas pembangunan," ujar Perry.
Banyak pihak menunjukkan ketertarikannya dengan peluncuran buku “Growth Diagnostic”, terbukti dari banyaknya peserta yang turut serta dalam seminar, peluncuran buku, dan lokakarya. Peserta yang berasal dari mancanegara seperti Turki, Thailand, dan Korea bahkan juga ikut serta dalam acara-acara tersebut.
Perry menyatakan buku “Growth Diagnostic” diharapkan dapat memperkaya pemahaman berbagai pihak terkait mengenai pentingnya reformasi struktural untuk ekonomi domestik yang lebih kuat. (ANT)