tirto.id - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menuturkan rupiah digital atau Central Bank Digital Currency (CBDC) bakal bisa digunakan untuk membeli barang di metaverse. Mulai dari sepatu, rumah, mobil hingga barang-barang lainnya.
"Nanti rupiah digital akan bisa untuk membeli sepatu, rumah, mobil, bahkan barang di metaverse," kata Perry dalam acara 'Talkshow Rangkaian BIRAMA : Meniti Jalan Menuju Rupiah Digital' dikutip dari Antara, Selasa (6/12/2022).
Dia menjelaskan hal itu akan menjadikan salah satu keunggulan rupiah digital sebagai alat pembayaran yang sah dibanding uang kertas, yang saat ini belum bisa digunakan di dunia digital seperti metaverse. Selain alat pembayaran yang sah untuk membeli barang alias medium of exchange, Perry menuturkan rupiah digital juga memiliki fungsi lain, yakni sebagai alat satuan hitung atau unit of account.
Dari fungsi tersebut, rupiah digital akan bisa membeli barang lebih dari satu unit, termasuk untuk membeli barang antarnegara. "Satu rupiah digital nanti juga akan ada kursnya dalam dolar AS digital, jadi semuanya nanti dalam dunia digital," bebernya.
Fungsi selanjutnya dari rupiah digital yaitu sebagai alat penyimpan nilai alias store of value, sehingga rupiah digital akan bisa disimpan di rekening dalam bentuk digital, hingga e-wallet seperti rupiah kertas saat ini.
Perry menuturkan dengan ketiga fungsi itu membuat rupiah digital saat diterbitkan akan menjadi setara dengan uang kertas digital dan kartu debit.
Sebelumnya, Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, perbankan akan menjadi distributor rupiah digital atau central bank digital currency (CBDC) yang sedang dikembangkan Bank Indonesia.
“Kita dukung, sistemnya ini akan wholesale dan ritel, bank akan jadi distributor,” kata Kartika dikutip Antara, Jakarta, Jumat (2/12/2022).
Meski begitu, perbankan akan menunggu tindak lanjut dari program rupiah digital Bank Indonesia (BI) ini yang desainnya baru diterbitkan dalam bentuk white paper. “Kita akan berdiskusi bagaimana pola dan teknologinya. Kita kerja sama dengan BI bagaimana detailnya, dan terkait security-nya juga,” tambah Kartika.
Editor: Intan Umbari Prihatin