tirto.id - Bank Indonesia memastikan bahwa defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) selama tahun 2020 akan terkendali. BI memastikan nilainya akan terjaga di kisaran 2,5-3 persen.
“Insya Allah 2020, kinerja Indonesia akan lebih baik dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Kami perkirakan CAD dikendalikan 2,5-3 persen,” ucap Gubernur BI Perry Warjiyo kepada wartawan saat ditemui di kompleks perkantoran BI, Jumat (277/12/2019).
Perry mengatakan optimistis dengan kinerja perekonomian selama tahun 2020 nanti. Menurutnya, capaian CAD yang terkendali nanti akan didukung dengan surplus neraca modal.
Perry menjelaskan surplus neraca modal akan cukup mengimbangi transaksi berjalan yang masih defisit. Dengan demikian, stabilitas eksternal dari perekonomian dapat terjaga sekaligus memastikan cadangan devisa berada di level yang baik.
Di samping itu, Perry juga memasang target optimistis pada pertumbuhan ekonomi selama tahun 2020 nanti. Ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun depan berada di kisaran 5,1-5,5 persen.
“Kami perkirakan 5,1-5,5 persen, inflasi juga terkendali di sasaran 3 persen plus minus 1,” ucap Perry.
Menurut data trading economics, posisi CAD Indonesia pada tahun 2018 terakhir berada di kisaran 3 persen. Nilai ini naik signifikan dari capaian tahun 2015-2017 yang berjumlah 2 persen, 1,8 persen, dan 1,6 persen.
Sementara itu, pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi antara lain menyiapkan Rp1 triliun sebagai penyerataan modal negara (PMN) kepada BUMN yang dianggap mampu menekan CAD. Lalu ada juga rencana untuk menggenjot penggunaan biodiesel yang per 2020 nanti menyentuh B30 untuk mengurangi impor migas.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Irwan Syambudi