tirto.id - Bank Indonesia mencatat indeks keyakinan konsumen mengalami kenaikan tipis ke level 85,8 poin per Februari 2021 dari sebelumnya 84,9 poin pada Januari 2021. Kenaikan juga menandakan adanya perbaikan usai IKK mengalami penurunan cukup dalam dari posisi Desember 2020 yang berada di angka 96,5 poin.
“Keyakinan konsumen yang membaik pada Februari 2021 didorong oleh persepsi terhadap kondisi ekonomi saat ini, baik dari aspek ketersediaan lapangan kerja, penghasilan, maupun ketepatan waktu pembelian barang tahan lama,” ucap Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulis, Senin (8/3/2021).
IKK di bawah 100 menandakan bahwa keyakinan konsumen masih berada dalam level pesimis. Idealnya IKK dapat dijaga konsisten di atas 100 untuk menandakan konsumen ingin melakukan belanja dan aktivitas konsumsi yang dapat mendukung perekonomian.
Kenaikan IKK Februari 2021 ini menurut Erwin ditopang oleh responden dengan tingkat pengeluaran Rp1-3 juta per bulan. Kenaikan tertinggi dialami responden dengan pengeluaran Rp2,1-3 juta dari 82,7 menjadi 86,6 poin.
Sayangnya IKK tingkat pengeluaran lain Rp3,1 juta sampai di atas Rp5 juta masih melanjutkan tren menurun. Penurunan terbesar dialami oleh IKK tingkat pengeluaran di atas Rp5 juta dari 94,8 poin menjadi 89,2 poin.
Selain IKK, survei konsumen BI juga mencatat Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) Februari 2021 juga tercatat turun tipis dari 106,7 ke 106,5 poin pada Februari 2021. Penurunan ini terjadi karena adanya pemburukan ekspektasi konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja yang memburuk dari 101,4 menjadi 100,4. Meski demikian, penurunannya tertahan karena konsumen masih meyakini adanya perbaikan penghasilan terlihat dari indeks ekspektasi penghasilan naik dari 115,8 ke 117,1 poin.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan