tirto.id - Sikap Partai Gerindra usai pertemuan Prabowo Subianto dengan Joko Widodo (Jokowi) pada Sabtu (13/7/2019) sontak dipertanyakan. Apakah Gerindra bakal bergabung ke pemerintahan Jokowi-Ma’ruf atau tetap menjalani peran sebagai oposisi, Prabowo Subianto selaku ketua umum menjawab pertanyaan ini.
"Oposisi juga siap, check and balance siap," tandas Prabowo usai bertemu Jokowi di fX Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/7/2019).
Setelah Koalisi Indonesia Adil Makmur dibubarkan pasca pengumuman Sidang Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait gugatan sengketa Pilpres 2019, partai-partai pengusung Prabowo-Sandiaga Uno berhak menentukan sikap sendiri.
Prabowo memang belum menyatakan sikap resmi Gerindra setelah pertemuannya dengan Jokowi. Namun, mantan Danjen Kopassus ini menekankan pentingnya persatuan demi keutuhan negara. “Yang penting kita negara kita kuat, kita bersatu," tegasnya.
Di sisi lain, Jokowi mengatakan akan membahas mengenai peluang bergabungnya Gerindra dengan partai-partai pengusungnya di Koalisi Indonesia Kerja serta para relawan yang telah mendukungnya di Pilpres 2019 lalu.
"Mengenai pembahasan koalisi saya harus omong apa adanya. Saya harus juga merundingkan mendiskusikan dengan sahabat-sahabat saya di koalisi Indonesia Kerja," ujar Jokowi.
"Ya saya kira Pak prabowo juga melakukan hal yang sama. Dengan relawan juga akan saya diskusikan," tutup mantan Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Solo ini.
Untuk pertamakalinya setelah Pilpres 2019 usai, Jokowi dan Prabowo akhirnya bertemu pada Sabtu (13/7/2019) pagi. Pertemuan yang berlangsung akrab ini bermula di Stadion MRT Lebak Bulus sebelum keduanya bersama-sama menuju fX Senayan untuk makan bersama.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Iswara N Raditya