tirto.id - Mantan Cawapres, Sandiaga Uno menyatakan, ia tak tahu menahu informasi terkait dirinya akan masuk ke dalam jajaran menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf. Ia mengaku belum ada pembicaraan terkait hal itu.
Terkait tawaran untuk menjadi menteri ini, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Thorir pun tak memberi jawaban. Erick dan Sandiaga bertemu dalam acara 'Young Penting Indonesia' di Kemang Village pada Sabtu (13/7).
"Belum ada pembicaraan ke sana," ucap Sandiaga ditanya terkait pembicaraan menteri dengan Erick Thohir.
Sandiaga justru menyebut akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Menurut dia, dalam suatu pemerintahan harus terdapat mekanisme check and balance sebagaimana proses demokrasi seharusnya.
"Menurut saya dalam sebuah demokrasi harus ada check and balance. Saya sampaikan Pak Erick sangat setuju," kata Sandiaga.
Ketika ditanya rencana ke depan untuk menjalankan perannya sebagai oposisi, Sandiaga tak menjawabnya.
Ia pun tak memberi sinyal akan masuk ke partai politik atau berupaya menggunakan jalur lain seperti melalui suatu organisasi.
"Saya lihat kita perlu hargai dulu anak-anak muda ini [Gerakan Milenial Indonesia yang ada dalam acara] yang mengamil inisiatif. Kalau dilihat ini pertama dari anak-anak muda menggagas acara yang positif," ucap Sandiaga.
Namun, pada sambutan di acara GMI, Sandiaga menegaskan bahwa ia akan setia mengawal pemerintahan Jokowi nanti sebagai oposisi kendati ia sebelumnya telah kalah dalam kontestasi politik 2019.
"Sebagai orang yang commit terhadap demokrasi kita harus berani menelan pil pahit. Kita harus yakin prinsip mereka meskipun belum dipilih masyarakat kita setia mengawal pembangunan sebagai oposisi," ujar dia.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Zakki Amali