tirto.id - Pada 1 Mei 2020 lalu, Lyon melakukan remake lagu yang berjudul “Biarlah”. Lagu ini merupakan karya asli milik band Killing Me Inside atau band terdahulu dari Onadio dan Rudy.
Sebelumnya, lagu ini sangat terkenal hingga melambungkan nama band Killing Me Inside, kini setelah satu dekade, akhirnya Lyon melakukan remake lagu tersebut di tengah pandemi COVID-19, sehingga dalam musik video yang diunggah melalui akun YouTube Lyon semua personil membawakan lagu dari rumah masing-masing.
Hingga Rabu, 6 Mei 2020. Musik video dari lagu ini telah dilihat lebih dari dua ratus ribu kali di YouTube. Selain itu, cuplikan dari hasil remake ini juga diunggah melalui akun instagram Onadio @Onadioleonardo_official, Okin @Okintph dan akun resmi band mereka @Lyonmusic.official.
Lyon mania, sebutan untuk pendengar setia Lyon memberikan respons yang cukup baik dan puas terhadap remake lagu ini pada kolom komentar, mereka merasa bernostalgia saat mendengarkan lagu "Biarlah".
Lyon, merupakan band asal Indonesia yang beranggotakan Onadio Leonardo (vokalis), Rudy (keyboard dan vokal) dan Okin (basist). Band ini mulai terbentuk pada 2019 lalu. Sebelumnya Lyon merupakan proyek kecil-kecilan dari ketiga personil mereka, namun akhirnya banyak pendengar yang menyukai karya mereka.
Sebelum memulai bersama-sama di Lyon, ketiga personil ini telah memulai karier bermusik di band mereka terdahulu. Onadio dan Rudy merupakan mantan personil Killing Me Inside, sedangkan Okin merupakan mantan personil band OPS!.
Lyon juga merupakan wadah untuk kembalinya Onadio Leonardo di musik Indonesia, karena sebelumnya ia sempat memilih vakum selama 5 tahun setelah hengkang dari Killing Me Inside.
Saat ini, Lyon telah mengeluarkan beberapa single antara lain Ego, Asa dan Ruang, Fiksi yang Indah, dan Semesta bersabda. Meskipun terhitung sebagai band baru, namun Lyon tak segan untuk mengajak penyanyi lain untuk berkolaborasi dengannya.
Seperti pada lagu "Fiksi yang Indah", mereka menggandeng Danilla Riyadi untuk mengisi suara perempuan dalam lagu ini sekaligus gitaris.
Penulis: Endah Murniaseh
Editor: Alexander Haryanto