tirto.id - Pada 26 Desember 2004, gempa dan tsunami melanda negara-negara yang berbatasan dengan Samudera Hindia. Bencana itu membunuh 280 ribu orang di 14 negara. Indonesia dan Thailand, di antaranya. Di Indonesia, tsunami menghantam Aceh, menghancurkan provinsi paling barat itu.
Di Thailand, setidaknya 5.395 orang meninggal dunia, dan 2.000 di antaranya adalah wisatawan asing. Phuket, salah satu tujuan wisata terkemuka Thailand, porak-poranda karena gempa dan tsunami.
Tujuh tahun kemudian, pada 2011, Thailand kembali diterpa bencana alam. Banjir besar merendam 65 dari 77 provinsi di Negeri Gajah Putih itu. Sebanyak 815 orang tewas akibat banjir ini. Bank Dunia mengestimasi kerugian akibat banjir mencapai $46,5 miliar. Tak tanggung-tanggung, banjir ini menghantam Thailand selama lebih dari tiga bulan.
Meski pernah dilanda musibah besar, pariwisata Thailand tak lantas terpuruk. Kunjungan wisata tentu menurun pascamusibah, tetapi kini, Thailand tetap menjadi primadona Asia. Orang-orang masih memenuhi Phuket, Bangkok, dan lainnya.
Pada 2016, Bangkok, ibu kota Thailand menjadi kota yang paling banyak dikunjungi di dunia.
Menurut Global Destination Cities Index yang disusun Mastercard, ada 21,47 juta kunjungan ke Bangkok sepanjang Januari-Desember 2016. Dari total kunjungan itu, 85,6 persennya adalah kunjungan wisata. Sisanya, tercatat sebagai kunjungan bisnis. Januari dan April adalah puncak kunjungan ke Bangkok.
Riset dari Mastercard ini tidak hanya menghitung nasabah yang menggunakan Mastercard, tetapi seluruh kunjungan. Dalam penjelasan metodologinya, Mastercard menjelaskan bahwa sumber data risetnya adalah data resmi dari negara-negara, seperti dari badan pariwisata atau pusat statistik.
Posisi Bangkok mengalahkan London, Paris, Dubai, dan New York. Ia satu-satunya kota di Asia yang masuk dalam tiga besar sebagai kota yang paling sering dikunjungi menurut Mastercard.
Tahun lalu bukanlah kali pertama Bangkok ada di posisi teratas. Setidaknya sejak 2012—setahun pascabanjir—Bangkok sudah menjadi kota paling sering dikunjungi di dunia. Dalam rentang 2012 hingga 2016, hanya sekali saja posisi Bangkok tergeser London, yaitu pada 2014. Pada 2014, total kunjungan ke Bangkok hanya 17,03 juta, dan London capai 17,4 juta kunjungan.
Total belanja pengunjung yang dihabiskan di Bangkok selama 2016 mencapai $14,84 miliar. Sebagian besar uang ini dialokasikan untuk akomodasi sebanyak 26 persen. Pengeluaran terbesar kedua di Bangkok adalah untuk belanja sebanyak 21,7 persen.
Ia selisih tipis dengan pengeluaran untuk penggunaan jasa lokal yang berada di angka 20,8 persen. Jasa lokal ini termasuk spa, massage, atau prostitusi. Di London dan Paris, porsi untuk jasa lokal terbilang sangat kecil, di bawah 10 persen.
Meski menjadi kota yang paling banyak dikunjungi, jumlah uang yang dihabiskan para pengunjung di Bangkok masih jauh lebih kecil dibandingkan di Dubai, Uni Emirat Arab. Di Dubai, total pengeluaran pengunjung pada 2016 mencapai $31,3 miliar, lebih dari dua kali lipat Bangkok. Padahal, jumlah pengunjung Dubai jauh lebih kecil yaitu 15,27 juta kunjungan. Dari total ini, 80 persen adalah kunjungan wisata, sisanya kunjungan bisnis. Periode Desember-Januari 2016 adalah puncak kunjungan.
Dubai memang hanya berada di peringkat ke-4 dari daftar kota dengan kunjungan terbanyak, tetapi nomor wahid dalam daftar kota dengan pengeluaran pengunjung terbesar. Ini terjadi tak hanya tahun lalu, tetapi sejak 2012. Pengeluaran pengunjung di Dubai bahkan lebih besar dari kota yang terkenal mahal, London dan New York.
Tak seperti Bangkok yang porsi pengeluaran terbesar ada pada akomodasi, di Dubai, orang-orang lebih banyak menghabiskan uang untuk belanja. Dari total $31,3 miliar, sebesar 31 persennya dipakai untuk belanja. Pengeluaran untuk akomodasi hanya mengambil porsi 27 persen.
Riset Mastercard ini hanya menghitung kunjungan yang lebih dari satu hari. Jadi, transit beberapa jam di Dubai International Airport tentu tak masuk hitungan. Jika itu dihitung, bisa jadi angkanya lebih banyak, mengingat Dubai menjadi salah satu kota transit penerbangan di Timur Tengah dari Asia Tenggara ke Amerika dan Eropa atau sebaliknya.
Dalam sepuluh besar daftar kota yang paling sering dikunjungi itu, ada enam kota di Asia yang masuk dalam daftar. Selain Bangkok dan Dubai, ada Singapura, Kuala Lumpur, Tokyo, dan Seoul. Lalu berada di urutan ke berapakah Jakarta? Dari 100 kota, Jakarta ada di posisi ke-66.
Penulis: Wan Ulfa Nur Zuhra
Editor: Suhendra