tirto.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengatakan, telah terjadi 3 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter dari Gunung Merapi ke arah Barat Daya pada periode pengamatan Rabu (24/3/2021) pukul 00:00-06:00 WIB.
Sedangkan menurut Badan Geologi, PVMBG pada periode pengamatan 23 Maret 2021 teramati,
2 kali gempa Awan Panas Guguran
148 kali gempa Guguran
2 kali gempa Hembusan
kali gempa Low Frequency
1 kali gempa Hybrid/Fase Banyak
Aktivitas Gunung Merapi terkini
Periode pengamatan
24-03-2021 00:00-06:00 WIB
Lokasi Gunung Merapi
Merapi (2968 mdpl),
Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
Meteorologi
Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup sedang ke arah timur. Suhu udara 16-21 °C, kelembaban udara 55-71 %, dan tekanan udara 871-933 mmHg.
Visual
● Gunung jelas. Asap kawah tidak teramati.
● Teramati 3 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter ke arah Barat Daya.
Kegempaan
■ Guguran
(Jumlah : 18, Amplitudo : 3-34 mm, Durasi : 12-148 detik)
■ Hembusan
(Jumlah : 2, Amplitudo : 5-6 mm, Durasi : 13-16 detik)
■ Hybrid/Fase Banyak
(Jumlah : 1, Amplitudo : 6 mm, S-P : 0.5 detik, Durasi : 10 detik)
Rekomendasi BPPTKG
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
4. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
5. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Agung DH