Menuju konten utama

Berapa Sendok Asupan Gula Maksimal dalam Sehari Menurut Ahli?

Banyak ahli yang merekomendasikan untuk mengonsumsi gula maksimal empat sendok makan atau tidak lebih dari 50 gram dalam sehari.

Berapa Sendok Asupan Gula Maksimal dalam Sehari Menurut Ahli?
Ilustrasi gula. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Gula memang aman untuk dikonsumsi, namun asupan gula maksimal dalam sehari sebaiknya dibatasi. Banyak ahli yang merekomendasikan untuk mengonsumsi gula maksimal empat sendok makan dalam sehari.

Ini dilakukan untuk mencegah penyakit berbahaya yang dipicu oleh kelebihan gula. Faktanya, konsumsi gula berlebih menjadi penyebab berbagai penyakit serius seperti diabetes tipe 2.

Selain itu, banyak ahli kesehatan yang menyebutkan bahwa gula adalah penyebab di balik kondisi obesitas dan penyakit turunan yang diakibatkan kelebihan berat badan.

Berapa Sendok Asupan Gula Maksimal dalam Sehari Menurut Ahli?

Melansir Antara konsumsi gula harian direkomendasikan tidak lebih dari empat sendok makan sehari atau setara dengan 50 gram.

Di Indonesia sendiri, ketentuan mengonsumsi gula harian yang dianjurkan telah tertera dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2013.

Dalam peraturan tersebut menjelaskan bahwa konsumsi gula pada orang dewasa maksima 50 gram atau setara dengan empat sendok makan per hari, agar terhindar dari risiko penyakit diabetes.

Sementara itu, menurut dokter sekaligus profesor nutrisi di Universitas Harvard, Frank Hu, mengungkapkan bahwa konsumsi maksimal gula berbeda untuk masing-masing individu.

Sama seperti yang diatur oleh American Heart Association, ia membenarkan bahwa konsumsi gula sebaiknya tidak lebih dari 100 kalori (6 sendok teh) untuk wanita dan tidak lebih dari 150 kalori (9 sendok teh) untuk pria.

Menurutnya, terlalu banyak gula yang dikonsumsi individu akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

"Efek dari asupan gula berlebih (termasuk) tekanan darah tinggi, peradangan, penambahan berat badan, diabetes, dan penyakit hati berlemak. Semuanya terkait dengan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke," kata Hu seperti yang dikutip dari Harvard Medical School.

Risiko Konsumsi Gula Berlebihan

Mengonsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jangka panjang. Meskipun risiko tersebut tidak menular, namun penyakit-penyakit tersebut terbukti menyumbang angka kematian yang cukup tinggi di seluruh dunia.

Dikutip dari Medical News Today, berikut adalah beberapa risiko akibat konsumsi gula berlebihan:

1. Kerusakan Gigi

Gula dapat memberi makan bakteri yang hidup di mulut. Ketika bakteri-bakteri tersebut mencerna gula, mereka dapat membuat asam sebagai produk limbah. Asam ini perlahan dapat mengikis enamel gigi yang menyebabkan gigi berlubang.

2. Obesitas

Gula dapat memengaruhi hormon dalam tubuh yang berdampak pada kelebihan berat badan seseorang. Tubuh manusia memiliki hormon leptin yang berfungsi untuk memberi informasi kepada otak mengenai kapasitas makanan yang cukup bagi tubuh.

Namun, hormon leptin tersebut dapat resistensi akibat dari konsumsi gula berlebihan. Hal tersebut dapat menyebabkan risiko obesitas.

3. Kardiovaskular

Seseorang yang mengonsumsi gula hariannya sebesar 17-21 persen, memiliki risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular atau Cardiovascular disease (CVD). Sementara, bagi individu yang mengonsumsi 21 persen atau lebih energi dari gula tambahan berisiko dua kali lipat terkena CVD.

4. Kanker

Konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan peradangan, stres oksidatif, dan risiko obesitas. Faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan risiko seseorang mengalami penyakit kanker.

Terdapat 59 persen dari penderita berbagai jenis kanker diketahui sering mengonsumsi makanan dan minuman manis yang membawa beban di sekitar perut mereka.

5. Tekanan Darah Tinggi

Dalam sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2011, menemukan keterkaitan antara konsumsi minuman manis dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Penemuan tersebut menyatakan bahwa hipertensi merupakan faktor risiko CVD dan konsumsi gula memperburuk kondisi tersebut.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Mohamad Ichsanudin Adnan

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Mohamad Ichsanudin Adnan
Penulis: Mohamad Ichsanudin Adnan
Editor: Yonada Nancy