Menuju konten utama

Berapa Maksimal Konsumsi Gula Per Hari dan Efeknya Jika Berlebihan?

Menurut Kemenkes takaran maksimal konsumsi gula per hari adalah 50 gram atau 4 sendok makan per orang per hari.

Berapa Maksimal Konsumsi Gula Per Hari dan Efeknya Jika Berlebihan?
Satu gelas minuman manis dingin. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Gula sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan karena dapat menimbulkan efek yang buruk bagi kesehatan. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk membatasi jumlah konsumsi gula sesuai dengan takaran yang dianjurkan.

Namun, berapa takaran maksimal konsumsi gula per hari? Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) takaran maksimal konsumsi gula per hari adalah 10 persen dari total energi (200kkal). Jumlah tersebut setara dengan 4 sendok makan atau 50 gram gula per orang per hari.

Anjuran tersebut tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 30 Tahun 2013. Anjuran takaran ini juga yang menjadi landasan bagi para produsen makanan dan minuman untuk mencantumkan informasi kandungan gula pada produk yang dijual.

Gula digunakan di berbagai produk makanan dan minuman kemasan maupun cepat saji. Gula disertakan dalam makanan dan minuman untuk sejumlah alasan, seperti untuk meningkatkan rasa hingga mengawetkan makanan.

Sayangnya, banyak produk makanan dan minuman mengandung gula yang cukup tinggi bahkan mendekati batas takaran yang dianjurkan oleh Kemenkes. Ini menjadi alasan mengapa informasi kandungan gula pada produk makanan dan minuman sangat penting.

Informasi kandungan gula yang tercantum pada produk dapat digunakan oleh konsumen untuk menentukan batas konsumsi gula harian.

Efek Jika Mengonsumsi Gula Berlebihan Bagi Kesehatan

Konsumsi gula secara berlebihan dapat meningkatkan berbagai risiko kesehatan. Mengutip Medical News Today, efek jangka pendek akibat mengonsumsi gula secara berlebihan adalah jerawatan, bertambahnya berat badan, dan tubuh menjadi lemas.

Sementara, dalam jangka panjang mengonsumsi gula berlebih dapat mengakibatkan penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 hingga penyakit jantung. Selain itu, ada beberapa masalah kesehatan lainnya yang bisa terjadi sebagai akibat mengonsumsi gula terlalu banyak.

Berikut efek mengonsumsi gula berlebihan bagi kesehatan:

1. Jerawat dan Penuaan Kulit

Mengonsumsi gula terlalu banyak dapat menurunkan beberapa faktor pertumbuhan di dalam tubuh, termasuk insulin, androgen, dan sebum. Penurunan faktor pertumbuhan tersebut diasosiasikan dengan masalah kulit termasuk munculnya jerawat dan kulit kusam,

Studi yang dilakukan pada mahasiswa di Cina pada 2018 menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi minuman manis tujuh kali seminggu atau lebih cenderung mengembangkan jerawat sedang hingga parah.

Selain itu, gula juga dipercaya dapat menghambat pembentukan kolagen di kulit. Kurangnya kolagen dapat menyebabkan penurunan elastisitas kulit, memicu kerutan, hingga tanda-tanda penuaan lainnya.

2. Kerusakan Gigi

Gula adalah makanan bagi bakteri yang hidup di gigi dan mulut. Bakteri akan memproduksi asam sebagai sebagai produk limbah setelah mencerna gula. Asam yang diproduksi oleh bakteri dapat merusak lapisan gigi sehingga memicu gigi berlubang.

3. Obesitas

Kebanyakan makanan dan minuman manis umumnya memiliki kalori tinggi, seperti sirup, es teh, minuman bersoda, kue, donat, dan sebagainya. Hal ini karena gula merupakan bahan makanan yang kalorinya tinggi.

Sayangnya, meskipun kalorinya tinggi gula tidak mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti vitamin, mineral, protein, dan serat.

Akibatnya, semakin banyak konsumsi gula, semakin banyak pula tumpukan kalori penyebab berat badan naik. Menurut Healthline, kondisi ini dapat mengarah pada kondisi obesitas.

4. Diabetes

Melansir WebMD, mengonsumsi terlalu banyak gula dapat menyebabkan tubuh berhenti merespons insulin dengan benar. Insulin adalah hormon yang digunakan tubuh untuk memecah glukosa (gula) menjadi energi.

Insulin diproduksi oleh pankreas. Ketika gula yang dikonsumsi tubuh terlalu banyak, maka pankreas otomatis akan memompa lebih banyak insulin.

Akhirnya, pankreas yang terlalu banyak bekerja dapat rusak dan kadar gula di dalam darah meningkat karena tidak dapat dipecah sebagai energi. Hal inilah yang menyebabkan seseorang terkena penyakit gula atau diabetes tipe 2.

5. Penyakit jantung dan tekanan darah tinggi

Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2014 menemukan bahwa orang yang mengonsumsi gula sekitar 17 - 21 persen dari kebutuhan kalorinya memiliki risiko 38 lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular.

Hal ini karena gula dapat memicu peradangan di dalam tubuh yang menyebabkan tekanan pada jantung dan pembuluh darah. Ini kemudian meningkatkan risiko seseorang meninggal karena penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yantina Debora