tirto.id - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu diperiksa kepolisian Israel selama tiga jam pada Senin (2/1/2017) waktu setempat. Dalam penyelidikan yang mengguncang panggung politik negeri itu, Netanyahu ditanya soal dirinya yang secara ilegal menerima hadiah dari pendukung kaya.
Para penyidik memeriksa Netanyahu di kediamannya di pusat Yerusalem mengenai dugaan menerima keuntungan, demikian menurut juru bicara kepolisian seperti yang terlansir Antara, Selasa (3/1/2017).
Menjelang pemeriksaan, Netanyahu membantah melakukan pelanggaran apa pun dan meminta lawan-lawan politiknya menahan perayaan atas penyelidikan dirinya.
Kementerian Kehakiman Israel dalam satu pernyataan menyatakan bahwa petugas dari unit anti-korupsi kepolisian melakukan pemeriksaan itu, menambahkan bahwa Netanyahu "diduga menerima hadiah dari pengusaha."
Penyelidikan yang telah lama berlangsung itu ditujukan untuk mengetahui apakah pengusaha Israel dan luar negeri memberikan hadiah senilai puluhan ribu dolar kepada Netanyahu.
Jaksa Agung Avichai Mandelblit dilaporkan menyetujui peningkatan penyelidikan tersebut sebagai penyelidikan kriminal.
Pada Senin pagi, layar-layar dipasang di gerbang masuk pusat Yerusalem untuk melindungi kedatangan para penyidik.
"Kita mendengar semua laporan media. Kita melihat dan mendengar semangat dan atmosfer pesta di studio-studio televisi dan koridor-koridor oposisi," kata Netanyahu kepada anggota parlemen dari Partai Likud pada Senin dalam video yang diunggah di halaman Facebook dia.
"Saya ingin memberi tahu mereka untuk menunggu melakukan perayaan. Jangan tergesa. Saya kasih tahu dan saya ulang: Tidak akan ada apa-apa karena memang tidak ada apa-apa. Kalian akan terus memompa balon udara panas dan kami akan terus memimpin negara Israel,” jelas Netanyahu.
PM Netanyahu Diintai Kepolisian Selama Berbulan-bulan
Pada Juli tahun lalu Mandelblit mengungkapkan ia memerintahkan pemeriksaan kasus yang melibatkan Netanyahu. Namun detail mengenai penyelidikan awal tersebut tidak diungkap dan Netanyahu berulang kali menyangkal melakukan pelanggaran.
Polisi sudah melakukan penyelidikan itu secara rahasia selama sekitar delapan bulan dan baru-baru ini membuat terobosan penting menurut laporan media. Sekitar 50 saksi mata menyatakan telah menjalani pemeriksaan.
Miliarder Amerika Serikat dan Presiden Kongres Yahudi Dunia Ronald Lauder termasuk di antara mereka yang menjalani pemeriksaan mengenai dugaan pemberian hadiah kepada Netanyahu dan tuduhan mengeluarkan dana untuk perjalanan dia menurut laporan media Israel.
Lauder, yang keluarganya merupakan pendiri raksasa kosmetik Estee Lauder, telah lama dilihat sebagai sekutu Netanyahu, yang pada akhir 1990an menempatkan dia sebagai penanggung jawab perundingan dengan Hafez al-Assad yang ketika itu menjadi presiden Suriah.
Netanyahu juga diketahui menerima uang dari taipan Prancis Arnaud Mimran, yang dihukum sampai delapan tahun penjara karena penipuan sampai 283 juta euro yang melibatkan izin perdagangan emisi karbon dan pajaknya.
Kantor Netanyahu menyatakan dia menerima dana 40.000 (sekitar Rp540 juta) sumbangan Mimran pada 2001, ketika dia belum menjabat sebagai perdana menteri, sebagai bagian dari dana untuk kegiatan publik, termasuk perjalanan ke luar negeri guna memromosikan Israel.
Dia juga menjadi sorotan terkait tuduhan memiliki konflik kepentingan dalam pembelian kapal selam dari perusahaan Jerman.
Laporan-laporan media menyebut adanya konflik kepentingan mengenai peran pengacara keluarga Netanyahu, David Shimron, yang juga bertindak sebagai agen perusahaan produsen kapal selam Jerman ThyssenKrupp di Israel.
Di luar masalah-masalah itu, pengawas negara Israel mengeluarkan laporan penting pada Mei mengenai perjalanan-perjalanan luar negeri Netanyahu, beberapa di antaranya bersama istri dan anaknya, antara tahun 2003 dan 2005 ketika dia menjabat sebagai menteri keuangan
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari