Menuju konten utama

Bengawan Solo Tercemar Lagi, 12.000 Pelanggan PDAM Blora Terdampak

Layanan PDAM Blora nyaris lumpuh, karena sumber air baku dari Sungai Bengawan Solo tercemar limbah.

Bengawan Solo Tercemar Lagi, 12.000 Pelanggan PDAM Blora Terdampak
Sungai Bengawan Solo masih terlihat hitam pascatercemar limbah etanol alkohol beberapa waktu lalu. ANTARA/Aris Wasita

tirto.id - Kepala Bagian Teknik PDAM Blora, Suyitno menyebut, Sungai Bengawan Solo yang melintasi wilayahnya berwarna hitam, sehingga tak dapat diolah jadi sumber air baku.

Dampaknya, kata dia, pelayanan air untuk 12.000 pelanggan di Blora dihentikan mulai Selasa (26/11/2019) hingga kondisi sungai membaik.

"Kami punya 18.000 pelanggan di 11 kecamatan. Sebanyak 12.000 pelanggan berada di 8 kecamatan yang tak dapat teraliri. Kami juga tak bisa kirim air dengan truk tangki, karena sumber air baku utama tercemar," kata dia saat dihubungi, Rabu (27/11/2019).

Ia meminta bantuan kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk mencari solusi. Melalui akun media sosial Twitter, petugas mencuitkan video berisi gambar Sungai Bengawan Solo yang hitam pekat.

Suyitno juga bilang, lokasi video yang dicuitkan berada di Desa Ngloram, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora. Akibat pencemaran ini, kata da, membuat PDAM tak mampu mengolahnya, karena tingkat pencemaran yang berat.

Bengawan Solo merupakan sungai terpanjang di Pulau Jawa. Hulunya berada di Pegunungan Sewu, Wonogiri, Jawa Tengah. Sedangkan hilirnya di Gresik, Jawa Timur. Sungai ini juga melintas di Blora.

Ia menyebut, sumber air baku dari PDAM Blora didominasi air permukaan. Salah satu terbesar yakni Bengawan Solo. Kemudian ada air dari Bendung Tempuran, namun selama 2 tahun terakhir, tak ada air yang mengalir dari waduk.

"Sekarang ada 6.000 pelanggan yang mash bisa dilayani dari sumur milik PDAM. Sisanya kami gak bisa. Doa kami semoga lekas hujan saja," ujarnya.

Setelah cuitannya ramai di media sosial, telah ada upaya untuk perbaikan kualitas air Bengawan Solo. Ia bilang, Perum Jasa Tirta, pengelola Bengawan Solo, mengelontorkan air dari Waduk di Ngawi, ke Sungai Madiun yang mengalir ke Bengawan Solo.

“Hari ini digelontor air 10.000 liter per detik dari waduk. Mungkin selama 1-2 hari ke depan. Tujuannya agar air di Bengawan Solo berubah warna dan bisa diolah oleh PDAM,” kata dia.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyebut, telah menemukan sumber pencemaran yang berasal dari limbah pabrik. Namun, belum melakukan tindakan. Ia malah akan menemui pengusaha.

"Nah perusahaannya agar tidak nanti bikin orang marah, ya kita undang dulu. Ekonomi kan juga perlu dijaga. Kalau Anda nggak sanggup [kelola limbah]. Bilang dong. Kita bantu. Tapi jangan buang sembarangan lah," kata Ganjar.

Pencemaran Sungai Bengawan Solo juga berdampak pasokan air bersih untuk PDAM Surakarta awal November lalu. Sebanyak 12.000 pelanggan terhenti aliran airnya, karena PDAM tak mampu mengolah air sungai yang telah tercemar.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga telah mengetahui persoalan ini. Sumber pencemaran berasal dari limbah alkohol (ciu), industri tekstil hingga batik.

Baca juga artikel terkait SUNGAI BENGAWAN SOLO atau tulisan lainnya dari Zakki Amali

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Zakki Amali
Penulis: Zakki Amali
Editor: Abdul Aziz