Menuju konten utama
Periksa Fakta

Benarkah Kebijakan Jokowi Buat 5 Bank di AS Bangkrut?

Informasi yang menyebutkan bahwa kebijakan keuangan Jokowi membuat 5 bank AS bangkrut itu bersifat salah dan menyesatkan.

Benarkah Kebijakan Jokowi Buat 5 Bank di AS Bangkrut?
Header Periksa Fakta Bank Amerika. tirto.id/Mojo

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mewanti-wanti tentang dampak kebangkrutan Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank yang mengguncang Amerika Serikat (AS).

Mengutip laporan Tirto, Jokowi menilai kejatuhan kedua bank tersebut dapat memicu ketidakpastian global sehingga berpotensi memunculkan berbagai risiko yang sulit diprediksi dan dihitung oleh seluruh negara, termasuk Indonesia.

Perlu diketahui bahwa SVB bangkrut setelah 48 jam mengalami krisis modal pada Jumat (10/3/2023) waktu setempat. Kekacauan ini dipicu oleh keputusan The Fed (bank sentral AS) yang sempat agresif menaikkan suku bunga acuan untuk menjinakkan inflasi. Imbasnya, harga obligasi turun karena terpukul naiknya suku bunga.

Selang dua hari usai kebangkrutan SVB, Signature Bank yang berbasis di New York—pemberi pinjaman untuk industri kripto—ditutup oleh regulator sebagai pencegahan terhadap risiko sistemik.

Di tengah pembicaraan soal kejatuhan bank di AS, sebuah unggahan Facebook menyebarkan klaim bahwa kebijakan keuangan Jokowi membuat 5 bank Amerika bangkrut.

Foto Periksa Fakta Bank Amerika

Foto Periksa Fakta Bank Amerika. hotline periksa fakta tirto

Akun Facebook “Memiliki Arti” mengunggah video berdurasi 10 menit dan 43 detik dengan keterangan foto “KEBIJAKAN KEUANGAN JOKOWI MEMBUAT 5 BANK AMERIKA BANGKRUT, JOKOWI SIAP GANTIKAN JOE BIDEN PIMPIN DUNIA”, disertai takarir “SANGAR KEBIJAKAN KEUANGAN JOKOWI MEMBUAT 5 BANK AMERIKA BANGKRUT Kok bisa”.

Sepanjang 4 April hingga 11 April 2023 atau selama tujuh hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 21 ribu tanda suka, 1,2 ribu komentar dan telah dilihat sebanyak 557 ribu kali.

Lantas, benarkah klaim yang menyebut bahwa kebijakan keuangan Jokowi membuat 5 bank Amerika bangkrut?

Penelusuran Fakta

Tim Riset Tirto mula-mula melakukan penelusuran dengan menonton video ini dari awal sampai akhir.

Pada menit awal, video itu menampilkan beberapa footage, salah satunya cuplikan momen pidato Jokowi yang membahas kebangkrutan bank di Amerika yaitu SVB dan Signature Bank.

Tirto kemudian menelusuri asal-usul dan konteks pidato tersebut dengan memasukkan kata kunci “Pidato Jokowi P3DN”, sebagaimana tertulis dalam background atau latar belakang cuplikan momen pidato Jokowi, ke mesin pencari Google.

Hasilnya, pidato tersebut diketahui merupakan bagian dari sambutan Presiden Jokowi dalam pembukaan Pembukaan Business Matching Produk Dalam Negeri pada 15 Maret 2023, seperti yang dapat dilihat di kanal YouTube resmi Sekretariat Kabinet RI.

Dalam pidatonya, Jokowi mewanti-wanti dampak dari kebangkrutan SVB dan Signature Bank yang sempat menimbulkan guncangan di AS. Jokowi juga menyinggung tentang kebijakan prioritas pembelian produk dalam negeri menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Secara keseluruhan, isi pidato Jokowi tersebut tidak membahas soal kebijakan keuangan Jokowi yang membuat 5 bank Amerika bangkrut.

Selanjutnya, video berisikan narasi tentang pernyataan Jokowi yang menginginkan sistem pembayaran di Indonesia ke depannya tidak lagi bergantung dengan Visa dan Mastercard.

Dari keseluruhan narasi yang dibacakan hingga akhir video, tidak ditemukan fakta yang membenarkan klaim bahwa kebijakan keuangan Jokowi tersebut membuat 5 bank Amerika bangkrut.

Melansir laporan Tirto pula, salah satu penyebab utama kebangkrutan SVB, selain kenaikan suku bunga dan jatuhnya harga obligasi, adalah portofolio aset SVB yang banyak disimpan di obligasi jangka panjang membuat asetnya tak bisa langsung dicairkan, "terkunci" sesuai jangka waktu tenor. Nilai portofolio obligasi pun SVB terpangkas, membuat bank ini mencatatkan unrealized loss atau kerugian yang belum terealisasi.

Di sisi lain, kenaikan suku bunga acuan membuat bunga pinjaman ikut terkerek. Deposan SVB, yang mayoritas merupakan startup hingga perusahaan modal ventura, mengambil kembali simpanannya dan melakukan penarikan dana besar-besaran (bank run) karena butuh lebih banyak uang untuk membayar utang. Total dana yang ditarik oleh deposan mencapai 42 miliar dolar AS.

Sedangkan, untuk Signature Bank, seperti yang dilansir dari laporan Tirto sebelumnya serta The New York Times, regulator menutup bank ini untuk mencegah terjadinya krisis di sistem perbankan yang lebih luas menyusul kolapsnya SVB.

Kemudian, untuk memastikan kebenaran dan mengetahui asal-usul konteks isu ini, Tirto mencoba memasukkan kata kunci “Jokowi Kartu Kredit Visa Master Card” ke mesin pencari Google.

Hasilnya, memang benar bahwa Jokowi pernah mengeluarkan pernyataan yang menginginkan Kartu Kredit Pemerintah tak bergantung dengan layanan Visa dan Mastercard. Kartu Kredit Pemerintah merupakan kartu yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran atas belanja yang dapat dibebankan pada APBN.

Mengutip artikelCNBC, Jokowi menyebut hal itu demi kemandirian bangsa. Jokowi berkaca kepada kejadian yang menimpa Rusia ketika pecah perang di Ukraina pada Februari 2022.

Jokowi mengatakan, pemerintah AS saat itu memberikan sanksi kepada Rusia berupa penghentian transaksi Visa dan Mastercard hingga menyebabkan guncangan ekonomi di Rusia.

Dalam artikel ini, keinginan Jokowi itu belum bisa direalisasikan dalam waktu dekat karena belum didukung oleh keberadaan kartu kredit terbitan lokal.

Terkait hal tersebut, Direktur Eksekutif Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) Steve Marta mengatakan bahwa layanan yang telah dibangun oleh Bank Indonesia melalui Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) tak pernah berkembang dan berhenti di level kartu debit.

"GPN memang masih debit, apakah GPN mau diteruskan menjadi kartu kredit lebih baik ditanyakan ke BI," kata Steve kepada CNBC Indonesia, Kamis (16/3/2023).

Dalam keterangan terpisah, melansir pemberitaan Bisnis.com, Gubernur BI Perry Warjiyo saat konferensi pers Rapat Dewan Gubernur Maret 2023 mengatakan bahwa Kartu Kredit Pemerintah dalam bentuk fisik akan soft launching pada April 2023, kemudian grand launching pada Mei 2023.

Selebihnya, tidak ada klaim yang membenarkan bahwa kebijakan keuangan Jokowi ini membuat 5 bank Amerika bangkrut.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan keterangan resmi dalam video yang disebarkan akun Facebook “Memiliki Arti” yang menyebut bahwa kebijakan keuangan Jokowi membuat 5 bank Amerika bangkrut.

Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut terkait konteks berita tersebut, Tirto juga tak mendapati sumber kredibel yang mengungkap klaim seperti dalam unggahan.

Jadi, informasi yang menyebutkan bahwa kebijakan keuangan Jokowi membuat 5 bank Amerika bangkrut bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Alfitra Akbar

tirto.id - Ekonomi
Penulis: Alfitra Akbar
Editor: Farida Susanty & Shanies Tri Pinasthi