tirto.id - Peluang Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menjadi bakal calon wakil presiden terbuka lebar setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan "kepala daerah bisa maju meskipun belum berusia 40 tahun."
Sebelumnya, nama Gibran digadang-gadang akan menjadi bakal Cawapres Prabowo. Isu tersebut dimunculkan oleh sejumlah relawan dan politikus.
Kendati demikian, Prabowo belum memutuskan siapa nama pendampingnya meskipun Anies-Cak Imin sudah mendaftar ke KPU. Sementara pasangan Ganjar-Mahfud MD juga bakal mendaftar hari ini, Kamis, 19 Oktober 2023.
Di tengah isu menjadi Cawapres Prabowo, kini muncul pula kabar kalau Gibran akan pindah dari PDIP ke Golkar. Lantas bagaimana kebenarannya?
Benarkah Gibran Masuk Partai Golkar?
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono, sempat menyebutkan bahwa jatah Cawapres untuk mendampingi Capres Prabowo berasal dari Golkar.
Kendati sang kandidat bukan termasuk kader Golkar, Cawapres itu nantinya akan bergabung partai berlambang pohon beringin terlebih dahulu.
Pernyataan ini menjawab kabar yang menyatakan Gibran Rakabuming Raka akan menjadi kader Partai Golkar dalam waktu dekat.
Adapun Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, lantas menambahi orang-orang muda yang berusia di bawah 40 tahun memang cocok memakai seragam kuning khas Golkar.
Terkait kans Gibran pindah dari PDIP menuju Golkar, Menko Perekonomian itu mengaku bakal membicarakannya dengan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep.
Pada Rabu (18/10/2023), Kaesang alias putra bungsu Jokowi sekaligus adik Gibran mengadakan pertemuan dengan petinggi Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, dalam kapasitasnya sebagai Ketum PSI.
Seperti Apa Respons Gibran & PDIP?
Menjawab isu dirinya bakal menyeberang ke Golkar, Gibran Rakabuming Raka mengaku tidak mengetahui berita tersebut.
Ia hanya meminta untuk menanyakan kepada para elit yang mengeluarkan pernyataan. Meskipun demikian, Gibran menuturkan selama ini pihaknya tetap menjalin komunikasi dengan Partai Golkar, kendati tidak pernah membicarakan ihwal masuk Golkar.
Tak hanya itu, Gibran juga menyatakan dirinya tetap setia menjadi kader PDIP, di tengah desas desus yang menyatakan dirinya menjadi Cawapres Prabowo hingga akan masuk Golkar.
"Siapa yang bilang? Tanya yang di Jakarta," ucap Gibran, Selasa (17/10).
"Komunikasi kalau komunikasi, tapi tidak untuk yang ini tadi (gabung Golkar). Saya kan tetap jaga silaturahmi dengan siapa pun," sambungnya.
Sementara PDIP menanggapi santai terkait isu Wali Kota Solo periode 2021-2026 itu akan segera merapat ke Golkar.
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, memastikan Gibran akan tetap bersama mereka dan tidak akan pindah partai.
"Oh iya dong (Gibran tetap di PDIP). Ya, biasa isu-isu selalu beredar, tetapi kami kan partai yang kokoh," ucap Hasto, seperti dikutip Antara News.
Hasto menambahkan, internal partai juga bakal segera mengadakan pertemuan dengan Gibran, Arsjad Rasjid (Ketua Tim Pemenangan Nasional/TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD), serta Ketua DPP PDIP, Puan Maharani.
"Beliau (Gibran) ini kan juga sosok yang mumpuni dan piawai dalam keterampilan komunikasinya sehingga nanti Pak Arsjad, Mbak Puan, kemudian akan berbicara sama Mas Gibran," kata Hasto.
Penulis: Beni Jo
Editor: Alexander Haryanto
