Menuju konten utama

Benarkah Daniel Radcliffe Positif Virus Corona COVID-19?

Daniel Radcliffe diisukan positif virus corona COVID-19, benarkah?

Benarkah Daniel Radcliffe Positif Virus Corona COVID-19?
daniel radcliffe.foto/shutterstock

tirto.id - Sebuah akun Twitter menyebutkan, aktor Daniel Radcliffe, yang dikenal karena perannya sebagai Harry Potter telah dites positif virus corona COVID-19. Twitter telah menangguhkan akun tersebut, tetapi twit itu telah bertahan setidaknya tujuh jam setelah diunggah.

Twit tersebut telah dibagikan setidaknya 762 kali dan sekitar seribu orang menyukainya sebelum akun ditangguhkan pada Selasa (10/3/2020) sore.

"BREAKING: Daniel Radcliffe dinyatakan positif mengidap coronavirus. Aktor ini menjadi orang terkenal pertama yang mengungkap secara publik."

Twit juga menyertakan tautan ke halaman berita BBC News yang tampaknya belum diperbarui sejak 2017.

Ketika ditanya tentang twit itu, seorang humas yang mewakili Radcliffe mengatakan dalam email "itu tidak benar," demikian seperti dikutip CNET.

Seorang juru bicara Twitter mengatakan akun BBC palsu itu telah ditangguhkan secara permanen karena melanggar aturan Twitter. Di bawah kebijakan tersebut, pengguna Twitter dilarang menyesatkan orang lain dengan menggunakan akun palsu atau "menyesatkan informasi akun untuk terlibat dalam menyebarkan spam, bersikap kasar, atau mengganggu."

Akun palsu yang membagikan informasi yang salah tidak memiliki tanda centang yang diverifikasi dan hanya memiliki 192 pengikut, menandakan akun itu tidak berafiliasi dengan outlet berita manapun. Namun tetap saja, twit itu menipu beberapa pengguna Twitter, termasuk jurnalis The New York Times dan Politico yang membagikan twit tersebut. Namun beberapa pengguna telah menyebutkan akun dan twit itu palsu.

Blake Hounshell, direktur editorial digital di Politico, meminta maaf kepada para pengikutnya dan mengunggah twit, dengan menulis "Maaf, teman-teman - tertipu oleh akun BBC palsu."

Phil Davis, seorang reporter untuk The Baltimore Sun, juga mengakui dalam sebuah twit bahwa ia juga tertipu.

Informasi yang salah tentang virus corona telah menjadi perhatian utama bagi perusahaan media sosial karena kekhawatiran tentang penyakit pernapasan yang terus menyebar. Lebih dari 118.100 orang di seluruh dunia telah terinfeksi virus ini, yang ditemukan di Cina pada bulan Desember, dan setidaknya 4.262 orang telah meninggal.

Facebook, Twitter, dan TikTok telah berusaha mengarahkan orang untuk mencari informasi akurat dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), tetapi tidak jelas seberapa berhasil upaya ini.

Pada bulan Februari, sebuah laporan yang tidak dipublikasikan dari cabang Departemen Luar Negeri mengatakan bahwa sekitar 2 juta twit telah menyebarkan teori konspirasi tentang virus corona selama tiga minggu, The Washington Post melaporkan.

Teori konspirasi itu menyebutkan, coronavirus merupakan penyakit yang disebabkan oleh 5G dan vaksin untuk virus tersebut sudah ditemukan.

Pada 10 Maret, CBS News melaporkan, para pejabat Amerika Serikat sedang berupaya menerapkan langkah-langkah baru untuk menghentikan penyebaran virus corona. Sejauh ini, virus telah menewaskan sedikitnya 31 orang di negara itu dan menginfeksi hampir 1.000 orang. Lebih dari 15 negara bagian di AS telah menyatakan keadaan darurat.

Baru-baru ini, Festival Musik Coachella dan Stagecoach 2020 telah dijadwalkan ulang karena kekhawatiran yang sedang berlangsung seputar coronavirus.

"Atas arahan Kabupaten Riverside dan otoritas kesehatan setempat, dengan sedih kita mengkonfirmasi penjadwalan ulang Coachella dan Stagecoach karena masalah COVID-19," kata sebuah pernyataan dari penyelenggara acara Goldenvoice terbaca.

"Sementara keputusan ini datang pada saat ketidakpastian universal, kami memperhatikan keselamatan dan kesehatan tamu, staf, dan komunitas kami dengan sangat serius. Kami mendesak semua orang untuk mengikuti pedoman dan protokol yang diajukan oleh pejabat kesehatan masyarakat."

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH & Agung DH