Menuju konten utama

Info Terbaru Corona: Keadaan Pasien Positif COVID-19 di Indonesia

Update virus corona di Indonesia: pasien positif COVID-19 bertambah menjadi 27 kasus.

Info Terbaru Corona: Keadaan Pasien Positif COVID-19 di Indonesia
Petugas medis membawa pasien ke ruang isolasi saat simulasi penanganan pasien virus corona di RS Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat, Jumat (6/3/2020). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww.

tirto.id - Pemerintah Indonesia mengumumkan jumlah kasus positif virus corona COVID-19 di Indonesia bertambah 8 kasus dengan 5 kasus imported case, 2 kasus hasil tracing, dan 1 kasus local transmission, berdasarkan data per 11 Maret 2020. Dengan demikian total kasus positif COVID-19 menjadi 27 kasus.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis situasi terkini kondisi pasien COVID-19 baru di Indonesia, yaitu sebagai berikut:

1. Kasus 20, perempuan (70 tahun). Ini merupakan bagian dari contact tracing sub kluster Jakarta.

2. Kasus 21, perempuan (47 tahun). Ini juga merupakan bagian dari tracing sub kluster Jakarta.

3. Kasus 22, perempuan (36 tahun), imported case.

4. Kasus 23, perempuan (73 tahun), imported case. Kondisinya saat ini stabil dan sedang menggunakan ventilator karena faktor komorbid cukup banyak.

5. Kasus 24, laki-laki (46 tahun), imported case.

6. Kasus 25, perempuan (53 tahun) WNA, imported case. Kondisinya saat ini stabil.

7. Kasus 26, laki-laki (46 tahun) WNA, imported case. Kondisinya stabil.

8. Kasus 27, laki-laki (33 tahun). Kondisinya stabil. Yang bersangkutan diduga tertular dari local trasmission karena sebelumnya tidak melakukan perjalanan ke luar negeri.

Sementara itu, memasuki hari kelima, hasil pemeriksaan kasus 06 sudah negatif. Artinya dua hari ke depan akan dilakukan pemeriksaan lagi, jika negatif maka yang bersangkutan diperbolehkan keluar dari RS.

Memasuki hari ketiga di RS, hasil pemeriksaan kasus 14 negatif. Yang bersangkutan kondisi fisiknya bagus dan tidak ada keluhan. Saat ini sudah diedukasi untuk melakukan self isolated (mengisolasi diri) di tempat tinggalnya.

Untuk kasus 01, memasuki hari ketujuh, hasil pemeriksaannya masih positif COVID-19. Terkait kasus 08 yang kemarin menggunakan alat bantu napas, saat ini sudah bisa bernapas spontan meski menggunakan oksigen. Yang bersangkutan juga memiliki faktor komorbid (penyakit penyerta) yakni diabetes.

"Dengan adanya peningkatan spesimen yang diperiksa, hingga kini kapasitas Balitbangkes untuk melakukan pemeriksaan masih mampu dan memadai, kemarin baru saja didatangkan 10 ribu kit untuk pemeriksaan," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk virus corona COVID-19, Achmad Yurianto.

Beberapa kasus yang dirilis kemarin merupakan hasil pengembangan dari tracing, di luar itu ada kasus baru yg disebut imported case. Artinya penularan terjadi di luar negeri, setelah sampai di Indonesia beberapa saat kemudian sakit dengan gejala ke arah COVID-19.

Setelah sakit kemudian dilakukan tracing, yang bersangkutan dekat dengan siapa aja. Jika kontaknya terbatas di keluarga maka tidak diidentifikasi sebagai kluster. Namun jika kontaknya dari pertemuan orang banyak dan intens maka akan diidentifikasi sebagai kluster dan akan dilakukan contact tracing.

Seringkali kasus yang ditemukan gejalanya minimal, karenanya upaya tracing terus dilakukan. Saat ini Dinkes daerah sedang melakukan tracing secara intens.

"Setiap kasus yang dilaporkan positif akan segera dilakukan tracing oleh daerah. Jadi bukan hanya sekedar merawat yang sakit, tetapi ada kegiatan yang lebih masif yakni tracing contact," ujar Yurianto.

Contact tracing harus dilakukan dan menjadi yang utama saat ditemukan kasus positif agar segera diisolasi & tidak menjadi sumber penularan pada masyarakat. Mengenai adanya WNA yang terkonfirmasi positif, disampaikan bahwa asal negara tidak akan diumumkan agar tidak menimbulkan diskriminasi terhadap warga negara dari negara yang bersangkutan.

"Saya menghimbau kepada semuanya baik ODP maupun bukan, kalau sakit pakailah masker agar virusnya apapun itu tidak menyebar. Edukasi kita kembali pada PHBS, ini harus kita kedepankan," pungkas Yurianto.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH