tirto.id - Kendati sudah ditugaskan untuk mengimpor 30.000 ton daging sapi dari Brasil pada tahun ini, Perum Bulog mengaku belum dapat merealisasikan lantaran belum ada rekomendasi teknis dari Kementerian Pertanian mengenai standar kesehatan dari Brasil.
“Belum (bisa impor). Saya menunggu rekomendasi teknis,” kata Direktur Pengadaan Perum Bulog Bachtiar kepada wartawan saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin (2/9/2019).
Bachtiar menambahkan perseroan juga belum mengantongi nama-nama produsen daging sapi asal Brasil yang nantinya akan bekerja sama dengan Bulog. Tak hanya itu, Bulog juga belum memilih daerah atau wilayah asal daging sapi Brasil tersebut.
Meski begitu, ia memastikan akan menghindari wilayah yang terindikasi tidak sehat. Menurut catatan organisasi kesehatan hewan dunia atau World Organisation for Animal Health (OIE), terdapat 25 wilayah di Brasil yang masih memerlukan vaksin bagi penyakit kuku dan mulut.
“Belum tahu nama-nama perusahaannya, nanti dulu. Setelah nanti keluar nama perusahaannya. Kita mesti periksa semua melalui badan karantina. Kalau itu enggak memenuhi syarat, enggak mungkin kita ambil,” ucap Bachtiar.
Ia juga memastikan produsen daging sapi asal Brasil yang dipilih ditentukan melalui tender, dan telah memperoleh izin dari Kementerian Pertanian sebagaimana aturan yang berlaku saat ini.
Sementara itu, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian Agung Hendriadi mengatakan pemerintah juga masih menunggu standar protokol kesehatan dari Brasil. Ia menargetkan rekomendasi teknis ini bisa terbit lusa.
“Memang belum ada rekomendasi teknis. Belum keluar. Kita masih menunggu protocol kesehatan dari Brasil. Satu-dua hari ini keluar,” ucap Agung.
Editor: Ringkang Gumiwang