Menuju konten utama

Belajar dari Acara Rizieq, Wagub DKI: Acara Keagamaan Bisa Virtual

Belajar dari kerumunan acara Rizieq Shihab, Riza Patria ingin acara keagamaan pada masa pandemi COVID-19 dilakukan secara virtual.

Belajar dari Acara Rizieq, Wagub DKI: Acara Keagamaan Bisa Virtual
PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW - DPP FPI. foto/Youtube/Front TV

tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria mengatakan pemerintah provinsi DKI Jakarta akan mengevaluasi terhadap perayaan acara keagamaan di Jakarta yang berpotensi mendatangkan massa dengan jumlah yang banyak. Riza pun menyarankan acara keagamaan pada masa pandemi COVID-19 seperti perayaan Maulid Nabi dilakukan secara virtual.

"Ke depan, mudah-mudahan peristiwa kemarin memberi pelajaran bagi kita semua bahwa kegiatan-kegiatan [seperti] Maulid, enggak harus dilakukan sebanyak-banyaknya, bisa dilakukan virtual enggak mengurang arti dan makna," kata Riza di Gedung Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (18/11/2020).

Peristiwa yang dimaksud Riza adalah acara perayaan Maulid Nabi yang diselenggarakan DPP Front Pembela Islam (FPI) di Petamburan, Jakarta Pusat pada Sabtu, (14/11/2020), yang menghadirkan langsung Imam Besar FPI Rizieq Shihab. Acara Maulid Nabi itu pun juga berbarengan dengan pernikahan putri Rizieq Shihab.

Riza menyayangkan adanya pelanggaran protokol kesehatan dalam acara tersebut. Menurut Riza, keberhasilan acara Maulid Nabi tidak hanya diukur dari banyaknya warga yang hadir.

"Justru keberhasilan melaksanakan Maulid enggak diukur dari banyaknya peserta yang hadir. Tapi diukur sejauh mana peserta bisa meneladani Rasulullah [Nabi Muhammad SAW],"

Agar tak terulang, Riza pun meminta agar penyelenggara Maulid Nabi atau acara keagamaan lainnya untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Seperti membatasi jumlah peserta maksimal 50 persen dari kapasitas, menjaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan. Bila perlu, disiapkan alat pembatas agar jamaah satu dan lainnya tidak melakukan kontak fisik. Selain itu, disiapkan alat pengukur suhu tubuh sebelum mengikuti kegiatan.

Akibat Rizieq Shihab tak menerapkan protokol kesehatan saat menyelenggarakan Maulid Nabi dan pernikahan putrinya, Polri mencopot dua Kapolda karena tidak melakukan penegakan, yakni Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi.

Pencopotan itu berdasar Surat Telegram Nomor: 3222/XI/KEP./2020 bertanggal 16 November 2020, yang ditandatangani oleh As SDM Kapolri Irjen Pol Sutrisno Yudi Hermawan atas nama Kapolri Jenderal Idham Azis.

"Irjen Nana Sudjana Kapolda Metro Jaya diangkat jabatan baru sebagai Koorsahli Kapolri. Kedua, Irjen Rudy Sufahriadi Kapolda Jawa Barat diangkat dalam jabatan baru sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Lemdiklat Polri," ucap Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono, Senin (16/11/2020).

Selain itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wali Kota Jakarta Pusat, Kabiro Hukum Pemprov DKI Jakarta, Kepala KUA Tanah Abang, camat, RT, RW, Kasat Pol PP DKI, dan Bhabinkamtimbmas juga diperiksa oleh Polda Metro Jaya untuk memberikan klarifikasi perihal acara tersebut.

Baca juga artikel terkait RIZIEQ SHIBAB atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Bayu Septianto