Menuju konten utama

Saatnya Pemerintah dan Investor Alihkan Industri ke Papua

Pemerintah Provinsi (Pemprov) berharap pemerintah dan investor untuk mengalihkan industri mereka ke Papua. Pemprov juga berhaap industri yang dikembangkan di Papua tidak hanya pengolahan sumber daya alam.

Saatnya Pemerintah dan Investor Alihkan Industri ke Papua
Truk berisi prajurit satgas pembangunan jalan trans papua denzipur 12/ohh nabire dan denzipur 13/ppa sorong zeni tni ad (pop 1) menaiki tanjakan di distrik mbua, kabupaten Nduga, Papua. Antara Foto/Sigid Kurniawan

tirto.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) berharap pemerintah dan investor untuk mengalihkan industri mereka ke Papua. Pemprov juga berhaap industri yang dikembangkan di Papua tidak hanya pengolahan sumber daya alam.

"Sudah saatnya pemerintah mengalihkan pembangunan industri ke Papua sebab ada peluang yang bisa dimanfaatkan, bayangkan seluruh hasil produksi yang dijual di Pasar Perbatasan Skouw laku keras mulai dari beras, mie instan, kursi, bahkan tikar, sehingga peluang ini perlu ditangkap," ujar Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi Papua Elia Loupatty.

"Kami sebenarnya sangat berharap para investor di bidang industri baik menengah maupun skala besar," ujarnya kepada Antara, Jumat (19/2/2016).

Menurut Elia tujuan dari pengembangan industri di Papua adalah untuk membidik potensi pemasaran hasil produksi ke negara-negara pasifik.

Sementara untuk sektor pengelolaan kekayaan alam, Pemprov Papua mengaku saat ini sangat selektif dalam memberikan izin bagi investor yang hendak mengelola kekayaan alam wilayahnya. Hal ini, menurut Elia, disebabkan oleh keinginan Pemprov Papua untuk mempertahankan daerah hijau seluas 81 persen hingga 90 persen.

Elia juga menjelaskan bahwa wilayah Papua cukup luas, tetapi jika berinvestasi di bidang sumber daya alam pihaknya akan sangat ketat dalam memberikan ijin.

"Sebenarnya untuk investor di Papua dari statistik sudah banyak yang berinvestasi hanya mereka tak banyak bergerak di bidang sumber daya alam," katanya.

Baca juga artikel terkait INDUSTRI atau tulisan lainnya

Reporter: Agung DH