Menuju konten utama

Beda Taruna Akpol, Bintara Polri, Tamtama, dan Pangkatnya

Kenali perbedaan taruna Akademi Polisi (Akpol), bintara, dan tamtama, serta kepangkatannya. Masing-masing juga menjalani pendidikan berbeda.

Beda Taruna Akpol, Bintara Polri, Tamtama, dan Pangkatnya
Kapolresta Banyumas Kombes Pol Edy Suranta Sitepu (kiri) bersama PJ Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro (kedua kiri) mengecek kesiapan personel saat Gelar Pasukan Operasi Ketupat Candi 2024 di Gor Satria Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (4/4/2024). ANTARA FOTO/Idhad Zakaria.

tirto.id - Penerimaan anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) tahun 2024 telah dibuka untuk jalur Taruna/Taruni Akademi Polisi (Akpol), Bintara, dan Tamtama. Pendaftar hanya bisa mengikuti satu jalur seleksi.

Perlu dipahami bahwa Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama adalah jenjang kepangkatan yang terdapat di Polri. Ketiganya juga memiliki perbedaan mendasar dalam pendidikan dan durasi pendidikan yang harus dilalui.

Untuk memahami perbedaan Taruna Akpol, Bintara Polri, dan Tamtama, simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Taruna Akpol

Akpol merupakan lembaga pendidikan yang bertujuan untuk melatih calon-calon perwira Polri. Lembaga pendidikan ini berada di bawah naungan lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri.

Dalam programnya, Akpol menawarkan pendidikan tingkat akademi selama 4 tahun atau 8 semester. Pendidikan untuk taruna/taruni ini dilakukan di Akpol Lemdiklat Polri Semarang, Jawa Tengah.

Adapun lulusan Akpol bakal diberi gelar Sarjana Ilmu Kepolisian (S.IK) serta pangkat Inspektur Polisi Dua (Ipda).

Akpol juga menjadi perjalanan karier yang mengarahkan taruna/taruni untuk mencapai jenjang yang lebih tinggi sebagai Kapolri, Kakorlantas, Bareskrim, dan Kapolda di berbagai daerah.

Rekrutmen Akpol terbuka untuk seluruh warga negara Indonesia berjenis kelamin laki-laki atau perempuan dengan umur minimal 18 tahun. Umumnya, pendidikan Akpol terbuka bagi lulusan SMA.

Bintara Polri

Jenjang Bintara Polri memungkinkan calon peserta meraih pangkat Brigadir Polisi Dua (Bripda) melalui pendidikan khusus yang diselenggarakan Bintara Polri. Durasi pendidikan Bintara Polri terbilang singkat bila dibandingkan Apol yakni hanya berlangsung tujuh bulan.

Umumnya, Bintara Polri tidak hanya menerima lulusan SMA, namun terbuka juga bagi lulusan perguruan tinggi dengan jenjang D1 hingga S1 dari berbagai jurusan.

Bintara, sebagai golongan pangkat di kepolisian, menempati posisi di bawah Inspektur Polisi Dua dan di atas Ajun Brigadir Polisi. Adapun secara lengkap pangkat Bintara adalah sebagai berikut.

  1. Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu), tanda kepangkatan dua balok bergelombang perak.
  2. Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda), tanda kepangkatan satu balok bergelombang perak.
  3. Brigadir Polisi Kepala (Bripka), tanda kepangkatan empat balok panah perak.
  4. Brigadir Polisi (Brigpol), tanda kepangkatan tiga balok panah perak.
  5. Brigadir Polisi Satu (Briptu), tanda kepangkatan dua balok panah perak.
  6. Brigadir Polisi Dua (Bripda), tanda kepangkatan satu balok panah perak.

Tamtama

Tamtama merupakan pangkat terendah dalam instansi kepolisian. Tamtama biasanya adalah lulusan dari sekolah kepolisian atau anggota yang baru bergabung dengan kepolisian.

Berbeda dengan Akpol dan Bintara yang terbuka untuk semua warga negara Indonesia, baik pria maupun wanita, Tamtama hanya menerima pendaftaran dari pria saja.

Usia minimal yang diperbolehkan untuk mendaftar adalah 17 tahun 7 bulan, sedangkan usia maksimalnya adalah 22 tahun. Adapun persyaratan pendidikan minimal lulusan SMA/sederajat.

Durasi pendidikan Tamtama berlangsung selama lima bulan dengan lulusan yang memperoleh pangkat Bhayangkara Dua (Bharada).

Selama pendidikan, mereka akan diberikan pemahaman dalam fungsi teknis kepolisian seperti Lalu Lintas, Intelijen, Reserse, dan Binmas.

Ada beragam jabatan yang termasuk dalam kategori Tamtama, termasuk Bhayangkara Dua (Bharada). Secara lengkap berikut ini urutan pangkat Tamtama.

  1. Ajun Brigadir Polisi (Abrip), tanda kepangkatan tiga balok panah merah.
  2. Ajun Brigadir Polisi Satu (Abriptu), tanda kepangkatan dua balok panah merah.
  3. Ajun Brigadir Polisi Dua (Abripda), tanda kepangkatan satu balok panah merah.
  4. Bhayangkara Kepala (Bharaka), tanda kepangkatan tiga balok miring merah.
  5. Bhayangkara Satu (Bharatu), tanda kepangkatan dua balok miring merah.
  6. Bhayangkara Dua (Bharada), tanda kepangkatan satu balok miring merah.

Baca juga artikel terkait AKPOL atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Dipna Videlia Putsanra