Menuju konten utama

Beda Sikap Rini Soemarno dan Erick Thohir Soal Ari Askhara

Karier Ari Askhara moncer di era Rini Soemarno tapi meredup di era Erick Thohir.

Beda Sikap Rini Soemarno dan Erick Thohir Soal Ari Askhara
Warga mengabadikan karangan bunga ucapan terima kasih hingga dukungan kepada Menteri BUMN di halaman Kementerian BUMN Jakarta, Jumat (6/12/2019). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/ama.

tirto.id - Menteri BUMN Erick Thohir baru saja memecat Direktur Utama (Dirut) Dirut Garuda Indonesia (Tbk) I Gusti Ngurah Askhara alias Ari Askhara. Jabatan Dirut Garuda itu kini diganti oleh Fuad Rizal—sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan Garuda, sebagaimana disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya.

Musabab pemecatan Ari lantaran diduga menyelundupkan sparepart motor Harley Davidson dan sepeda lipat Brompton dalam bagasi pesawat baru yang dipesan Garuda dari Perancis. Kasus ini oleh Kepabean Bandara Soekarno-Hatta pada 17 November lalu.

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, penyelundupan barang mewah itu bisa merugikan negara sekitar Rp532 juta–Rp1,5 miliar. Angka itu diperoleh dari penelusuran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu saat memeriksa harga motor dan sepeda itu di pasaran.

Jejak Karier Ari Askhara

Ari Askhara, pria kelahiran 13 Oktober 1971 adalah lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) dan S2 Administrasi Bisnis International Finance Universitas Indonesia. Sebelum berkarier di BUMN, Ari sempat bekerja di Bank Mandiri, ANZ, Deutsche Bank, hingga Standard Chartered Bank.

Di masa Menteri BUMN Rini Soemarno (Oktober 2014-Oktober 2019) karier Ari melonjak. Ari menjadi Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia pada periode Desember 2014-April 2016. Ari juga pernah menjabat sebagai Direktur SDM PT Wijaya Karya (Persero) pada April 2016-Maret 2017.

Belakangan Rini Soemarno memindahkan Ari sebagai Direktur Utama PT Pelindo III (Persero). Namun pada 12 September 2018, Rini Soemarno kembali membawa Ari Askhara ke Garuda Indonesia. Saat itu Ari ditunjuk sebagai Dirut Garuda menggantikan Pahala Mansury. Hal itu merupakan keputusan RUPSLB Garuda.

Menurut Ketua Umum Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI), Zaenal Muttagin selama memimpin Garuda, Ari Askhara memiliki segudang kebijakan yang merugikan perusahaan dan karyawan, termasuk masyarakat.

"Cukup banyak kebijakan aneh Ari Askhara selama menjabat dirut Garuda Indonesia yang benar-benar merugikan awak kabin. Maka dari itu, kami sangat bersyukur Pak Erick memecatnya,” ucap Zaenal dalam keterangan tertulis yang diterima reporter Tirto, Jumat (6/12/2019).

Zaenal merinci, beberapa kebijakan kontroversial Ari itu antara lain, menghentikan iuran anggota, mempersulit terjadinya Perjanjian Kerja Bersama (PKB) sampai mem-PHK beberapa awak kabin tanpa alasan jelas.

Kebijakan kontroversial lain, seperti meng-grounded alias melarang terbang para pengurus serikat pekerja hingga membentuk serikat pekerja tandingan yang membela kepentingannya.

Zaenal menilai, pencopotan Ari saja tidak cukup untuk memperbaiki Garuda. Lantaran itu, ia meminta Erick mengusut tuntas keterlibatan jajaran direksi lain.

"Kami dari awak kabin ingin menjadikan bahwa kasus Ari Askhara adalah sebuah pelajaran penting sehingga nantinya Garuda Indonesia menjadi perusahaan yang baik," ucap Zaenal.

Erick Bakal Panggil Direksi Garuda

Dalam kesempatan terpisah, Erick Thohir kepada pewarta menyampaikan akan memanggil para pelaku lain dalam kasus penyelundupan motor Harley Davidson melalui pesawat Airbus 330-900 yang dipesan oleh Garuda Indonesia dari Perancis.

"Saya akan ada rapat lagi dengan komisaris besok Sabtu untuk mereview oknum- oknum lain yang masih terlibat," jelas dia saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam peresmian Jalan Tol Kunciran - Serpong di Tangerang, Jumat (6/12/2019).

Ia menjelaskan, Garuda Indoensia merupakan perusahaan Tbk pihaknya tentu akan melakukan koordinasi dengan komisaris terkait permasalahan ini.

"Ya itu memang proses Tbk, saya ngga mau juga ada message yang salah bagaimana seakan-akan government mengintervensi segi korporasi apalagi yang Tbk," jelas dia.

Baca juga artikel terkait GARUDA INDONESIA atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Ekonomi
Penulis: Agung DH
Editor: Addi M Idhom