tirto.id - Gary Cohn mengundurkan diri dari jabatannya sebagai penasihat ekonomi Gedung Putih pada Selasa (6/3/2018) waktu setempat. Pengunduran itu diumumkan setelah Donald Trump memutuskan akan mengenakan tarif impor baja dan aluminium.
Cohn, seorang bankir Wall Street, telah menjabat sebagai penasihat ekonomi utama Presiden Trump sejak awal pemerintahan.
"Merupakan kehormatan untuk melayani negara saya dan memberlakukan kebijakan pro-pertumbuhan ekonomi demi keuntungan rakyat Amerika, khususnya melakukan reformasi pajak yang bersejarah," kata Cohn dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Gedung Putih.
Pengunduran diri Cohn terjadi setelah Trump mengatakan ia akan mengenakan tarif tinggi terhadap impor baja dan aluminium yang diperkirakan akan memukul sekutu dekat AS, Kanada dan Meksiko.
Tarif impor itu diumumkan Trump pada 1 Maret lalu. Amerika Serikat berencana akan mengenakan tarif 25 persen untuk impor baja dan 10 persen untuk aluminium, karena impor tersebut mengancam keamanan nasional AS.
Sikap Trump yang bersikukuh akan menerapkan rencana itu memancing spekulasi bahwa Cohn akan meninggalkan Gedung Putih karena ia diketahui tidak sepakat dengan kebijakan tersebut.
Cohn, seorang "globalis" di dalam Gedung Putih, telah melakukan upaya terakhir untuk menghentikan rencana tarif baru Trump pada baja dan aluminium.
Terkait pengunduran dirinya, Trump mengucapkan terima kasih atas berbagai kinerja Cohn selama ini.
"Gary telah menjadi penasihat ekonomi utama saya dan melakukan pekerjaan yang hebat dalam mendorong agenda kami, membantu memberikan potongan pajak dan reformasi bersejarah ... Saya berterima kasih atas dedikasinya kepada rakyat Amerika," ucap Trump.
Kepergian Cohn dari Gedung Putih dinilai akan menjadi pukulan keras bagi pemerintahan Trump. Sejumlah pejabat strtegis AS meninggalkan Gedung Putih misalnya Steve Bannon yang diberhentikan sebagai kepala strategis Trump, demikian The Guardian.
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora