Menuju konten utama

Basic Emotions: Emosi-Emosi Dasar yang Dimiliki Manusia

6 emosi dasar yang dimilki manusia menurut Paul Eckman.

Basic Emotions: Emosi-Emosi Dasar yang Dimiliki Manusia
Ilustrasi suasana hati. foto/istockphoto

tirto.id - Emosi sebagai perasaan intens atas reaksi terhadap sesuatu memengaruhi seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain seperti dalam menentukan pilihan, tindakan, dan persepsi.

Psikolog telah mencoba mengidentifikasi berbagai jenis emosi yang dialami orang. Beberapa teori muncul untuk mengkategorikan dan menjelaskan emosi yang dirasakan orang.

Dilansir Psychology Today, pada tahun 1970-an, psikolog Paul Eckman mengidentifikasi enam basic emotions atau emosi dasar yang dialami secara universal dalam kehidupan manusia.

Emosi yang dia identifikasi adalah kebahagiaan, kesedihan, jijik, ketakutan, kejutan, dan kemarahan. Dia kemudian memperluas daftar emosi dasarnya untuk memasukkan hal-hal seperti kesombongan, rasa malu, rasa malu, dan kegembiraan.

Berikut adalah 6 emosi dasar yang dimilki manusia menurut Paul Eckman.

Kebahagiaan

Dari semua jenis emosi, kebahagiaan cenderung menjadi salah satu yang paling diperjuangkan orang. Kebahagiaan sering didefinisikan sebagai keadaan emosional yang menyenangkan yang ditandai oleh perasaan puas, gembira, puas, puas, dan sejahtera.

Jenis emosi ini kadang-kadang diekspresikan melalui ekspresi wajah seperti tersenyum, bahasa tubuh seperti sikap santai, dan nada suara yang ceria dan menyenangkan.

Sementara kebahagiaan dianggap sebagai salah satu emosi dasar manusia, hal-hal yang akan menciptakan kebahagiaan cenderung sangat dipengaruhi oleh budaya.

Telah dipercaya bahwa kebahagiaan dan kesehatan adalah hal yang saling terhubung, dan penelitian telah mendukung gagasan bahwa kebahagiaan dapat berperan dalam kesehatan fisik dan mental. Kebahagiaan telah dikaitkan dengan berbagai hasil termasuk peningkatan umur panjang dan peningkatan kepuasan pernikahan.

Kesedihan

Kesedihan adalah jenis emosi lain yang sering didefinisikan sebagai keadaan emosi sementara yang ditandai oleh perasaan kecewa, keputusasaan, ketidaktertarikan, dan suasana hati yang muram.

Seperti emosi lainnya, kesedihan adalah sesuatu yang dialami semua orang dari waktu ke waktu. Dalam beberapa kasus, orang dapat mengalami periode kesedihan yang berkepanjangan dan parah yang dapat berubah menjadi depresi.

Kesedihan dapat diekspresikan dalam beberapa cara termasuk suasana hati yang muram, diam, lesu, mengasingkan diri dari keramaian, dan menangis.

Bertolak belakang dengan kebahagian, kesedihan telah dikaitkan dengan berbagai hasil kesehatan yang buruk. Stres, kegelisahan, depresi, dan kesepian, misalnya, telah dikaitkan dengan hal-hal seperti penurunan kekebalan, peningkatan peradangan, dan penurunan harapan hidup.

Ketakutan

Ketakutan adalah emosi yang kuat yang juga memiliki peranan penting dalam bertahan hidup. Ketika menghadapi semacam bahaya dan mengalami ketakutan, maka seseorang akan mengalami apa yang dikenal sebagai respons perlawanan atau lari.

Otot-otot menjadi tegang, detak jantung, dan pernapasan akan meningkat, dan pikiran menjadi lebih waspada, membuat tubuh ingin lari dari bahaya atau melawan.

Ekspresi jenis emosi ini dapat meliputi ekspresi wajah seperti melebarkan mata, mencoba bersembunyi atau lari dari ancaman, dan reaksi fisiologis seperti pernapasan dan detak jantung yang cepat.

Ketakutan adalah respons emosional terhadap ancaman langsung yang umumnya dianggap sebagai kecemasan.

Jijik

Jijik dapat ditampilkan dalam beberapa cara termasuk berpaling dari objek, reaksi fisik seperti muntah atau muntah, ekspresi wajah seperti mengerutkan hidung dan melengkungkan bibir atas

Rasa jijik ini dapat berasal dari sejumlah hal, termasuk rasa, pemandangan, atau bau yang tidak menyenangkan.

Para peneliti percaya bahwa emosi ini berevolusi sebagai reaksi terhadap makanan yang mungkin berbahaya atau fatal. Ketika orang mencium atau merasakan makanan yang sudah memburuk, misalnya, jijik adalah reaksi khas.

Orang juga dapat mengalami kejijikan moral ketika mereka mengamati orang lain terlibat dalam perilaku yang mereka temukan tidak menyenangkan, tidak bermoral, atau jahat.

Marah

Kemarahan bisa menjadi emosi yang sangat kuat, ditandai dengan permusuhan, pergolakan, frustrasi, dan perselisihan dengan orang lain.

Seperti halnya rasa takut, kemarahan dapat berperan dalam perlawanan tubuh atau lari. Ketika terdapat suatu ancaman yang menimbulkan perasaan marah, seseorang mungkin cenderung untuk menangkis bahaya dan melindungi diri.

Kemarahan sering ditunjukkan melalui ekspresi wajah seperti mengerutkan kening atau melotot, bahasa tubuh seperti mengambil sikap yang kuat atau berpaling dari seseorang, nada suara seperti berbicara kasar atau berteriak, respons fisiologis seperti berkeringat atau memerah, dan perilaku agresif seperti memukul, menendang, atau melempar benda.

Terkejut

Kejutan biasanya cukup singkat dan ditandai dengan respons kejutan fisiologis setelah melihat atau mendapat sesuatu yang tidak terduga.

Jenis emosi ini bisa positif, negatif, atau netral. Kejutan yang tidak menyenangkan.

Kejutan sering ditandai dengan ekspresi wajah seperti mengangkat alis, melebarkan mata, dan membuka mulut, respons fisik seperti melompat, dan reaksi verbal seperti berteriak hingga menjerit.

Baca juga artikel terkait EMOSI atau tulisan lainnya dari Ninda Fitria

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Ninda Fitria
Penulis: Ninda Fitria
Editor: Yulaika Ramadhani