tirto.id - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri menyerahkan Djoko Tjandra dan barang bukti pemalsuan surat jalan ke kejaksaan. Antara lain yang diserahkan ada dokumen dari Anita Dewi Kolopaking, Brigjen Pol Prasetijo Utomo dan Djoko Tjandra.
"Langsung [diserahkan] ke Kejaksaan Negeri Jakarta Timur," ujar Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Ferdy Sambo di Mabes Polri, Senin (28/9/2020).
Barang bukti yang diserahkan yaitu satu paspor milik Djoko Tjandra, 14 ponsel, 2 komputer, 1 lapor, 2 buku, 39 dokumen, dan 18 berita acara pemeriksaan digital. Dalam perkara ini Prasetijo Utomo yang kala itu menjabat sebagai Karo Korwas PPNS Polri memuluskan Djoko Tjandra bepergian dari Jakarta ke Pontianak.
Bahkan jenderal bintang satu itu turut serta menemani Djoko Tjandra yang terbelit kasus cessie (hak tagih) Bank Bali, dan membuatkan surat kesehatan bebas COVID-19.
Semua atas inisiatif Prasetijo. Di kasus ini Djoko dijerat Pasal 263 ayat (1) dan (2), Pasal 426 dan Pasal 221 KUHP dengan ancaman hukuman 5 tahun Penjara.
Sementara Prasetijo dipersangkakan Pasal 263 ayat (1) dan (2) KUHP juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1e KUHP, Pasal 426 Ayat (1) KUHP, dan/atau Pasal 221 Ayat (1) ke-2 KUHP, dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara; Anita Kolopaking dipersangkakan Pasal 263 Ayat (2) KUHP dan Pasal 223 KUHP dengan ancaman hukuman 6 tahun kurungan.
Pemalsuan surat jalan ini memungkinkan Djoko Tjandra yang saat itu buron bisa leluasan bepergian di Indonesia.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Zakki Amali