tirto.id - Pemerintahan Joko Widodo berencana membangun wisata ala kota terlarang Cina atau “Forbidden City” di Ubud, Bali. Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan rencana ini untuk wisata berbasis kualitas yang hanya dapat dikunjungi oleh wisatawan dalam jumlah terbatas.
“Kami bisa membuat tempat yang kira-kira di Ubud hampir sama seperti 'Forbidden City'. Nanti Bali akan punya seperti itu yang terbatas [wisatawannya] dengan segala macam pertunjukan di dunia. Nah, itu di Ubud,” ucap Suharso dalam Konferensi Pers Akhir Tahun 2020 di Bali, Senin (28/12/2020).
Suharso menjelaskan rencana ini sudah masuk dalam tahap pembuatan masterplan. Bappenas melibatkan pemerintah daerah dalam pengerjaannya dan ditargetkan bisa rampung tahun depan.
“Semoga bisa diselesaikan di semester pertama 2021 sehingga bisa lihat bentuknya seperti apa,” ucap Suharso.
Meski masterplan masih dikerjakan, Suharso mengatakan ada beberapa contoh bentuk wisata yang bakal meniru “Forbidden City” itu. Salah satunya bakal menawarkan kebudayaan sebagai daya tarik wisata di Ubud. Menurutnya, kebudayaan sama pentingnya seperti pantai dan pemandangan alam di Bali yang sudah lama jadi daya tarik turisme.
Lalu, ia mengincar rencana “Forbidden City” untuk menata kawasan Ubud. Paling minimal, Suharso menargetkan bisa mengatasi kemacetan di Ubud.
“Kami tidak hanya menjual pantai, scenery, tapi kami menjual kebudayaan yang terbatas. Akan kami dorong. Kalau bisa merawat kebudayaan itu dengan sendirinya melalui pariwisata Ubud Forbidden City,” ucap Suharso.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Restu Diantina Putri