tirto.id - Egy Maulana Vikri melelang jersey Lechia Gdansk berwarna hitam yang sempat dikenakan ketika masuk line-up utama. Jersey tersebut bertanda tangan seluruh pemain. Hasil dari lelang akan didonasikan untuk terdampak corona.
“Halo teman-teman, saya Egy Maulana akan melelang jersey @lechia_gdansk yang saya kenakan saat pertama kali line up di tim utama dan penuh tanda tangan seluruh pemain. Hasilnya akan didonasikan melalui kitabisa.com,” kata Egy.
Penawaran dilakukan melalui kolom komentar Instagram @egymaulanavikri dengan pembukaan harga Rp3.000.000, berlanjut dengan kelipatan Rp100.000. Lelang mulai dihelat dari Jumat (1/5/2020) dan akan berakhir pada Minggu (3/5/2020) pukul 23.00 WIB.
“Jika teman-teman ingin berdonasi dengan membeli jersey ini, bisa langsung ikut di kolom komentar,” lanjut Egy.
Egy Maulana Vikri bergabung dengan Lechia Gdansk sejak Juli 2018. Meski lebih banyak berkutat di Lechia Gdansk II, ia tetap diandalkan oleh Timnas U23 Indonesia.
Pada ajang SEA Games 2019 lalu, Egy sukses mencetak 3 gol dan membawa Garuda Muda meraih medali perak usai dikalahkan Vietnam di partai final.
Sepanjang musim debutnya di Polandia, Egy tampil bersama tim utama sebanyak dua kali sebagai pemain pengganti. Dalam laga itu, penggawa berusia 19 tahun tersebut hanya bermain 10 menit saja.
Egy sempat pula meraih penghargaan “Hopes of the Year” dalam acara bertajuk Gdansk Sport Gala ke-17. Dua rekannya, Tomasz Makowski dan Kacper Ubanski juga mendapat penghargaan serupa.
Memerangi COVID-19 dengan mengumpulkan donasi lewat program lelang kerap dilakukan sejumlah klub di Liga 1 dan Liga 2. Dari sekian banyak, dua di antaranya yakni Persija dan PSS Sleman.
Klub berjuluk Macan Kemayoran itu sukses mengumpulkan dana sebesar Rp310 juta. Para pemain yang ikut berkontribusi seperti Marko Simic, Marc Klok, Marco Motta, Andritany Ardhiyasa hingga manajer Bambang Pamungkas.
Sedangkan PSS Sleman berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp88.450.000 dari total lelang 38 jersey para pemainnya. Hasil lelang ini disumbangkan untuk membeli kebutuhan tim medis di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno