tirto.id - Eks striker Persija dan Timnas Indonesia, Bambang Pamungkas alias Bepe, melakukan lelang ketiganya secara beruntun, yang sekaligus menjadi edisi ke-11 secara keseluruhan dalam tajuk Satu Hati Lawan Corona dari Persija untuk Indonesia.
Pria yang kini menjabat sebagai manajer Persija itu melelang jersey Timnas Indonesia yang dikenakan pada ajang Piala AFF 2012. Jersey tersebut terasa spesial lantaran menjadi yang terakhir dipakai Bepe di skuad Garuda. Hal itu terlihat pula dari nameset 'Pamungkas'.
Pemenang lelang didapat Putra Siregar. Ini menjadikannya kemenangan lelang yang kelima. Sebelumnya, ia mendapatkan lelang medali juara Liga 1 Marko Simic, jersey Marco Motta, jersey Rezaldi Hehanussa dan medali Piala Presiden 2018 Bambang Pamungkas.
“Selamat kepada Putra Siregar, pemilik akun @putrasiregarr17 yang berhak memiliki barang spesial milik @bepe20 dengan nilai Rp23.000.000. Hasil lelang telah didonasikan seluruhnya untuk program Satu Hati Lawan Corona di kitabisa.com,” tulis akun Instagram resmi Persija.
Sementara itu, Bambang Pamungkas lagi-lagi mengingatkan kepada pemenang lelang untuk menjaga dengan baik barang-barang yang didapat. Khusus tiga lelang beruntun benda milik Bepe, total telah tersumbang Rp62,6 juta, sedangkan secara total dalam 11 edisi lelang Persija telah mendonasikan dana sebesar Rp193,4 juta.
“Lelang tiga barang saya telah berakhir. Selamat kepada para pemenang dan besar harapan saya agar barang-barang tersebut dapat dijaga dengan baik,” kata Bepe.
“Semoga hasil dari lelang barang-barang para pemain Persija Jakarta dalam acara Satu Hati Lawan Corona Dari Persija untuk Indonesia ini dapat membantu Kota Jakarta dalam berperang melawan virus COVID-19,” terangnya.
Selain Bambang Pamungkas, beberapa pemain yang ikut terlibat dalam lelang ini di antaranya Marko Simic, Marco Motta, Marc Klok, Andritany Ardhiyasa hingga Ismed Sofyan.
Saat ini seluruh penggawa Macan Kemayoran melakukan latihan mandiri di rumah masing-masing. Sebagaian penggawa, seperti Sandi Sute, misalnya, mengambil positif situasi yang mendera dengan lebih mendekatkan diri dengan keluarga di kampung halaman.
“Memang saat ini situasi berbeda. Akan tetapi Alhamdulillah saya bisa berkumpul dengan keluarga dan berpuasa dengan mereka di Palu,” kata Sandi Sute.
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Ibnu Azis