tirto.id - Bambang Pamungkas resmi ditunjuk sebagai manajer Persija di Liga 1 2020. Legenda Macan Kemayoran yang baru saja pensiun pada musim lalu tersebut akan membantu pelatih Sergio Farias, baik di dalam maupun luar lapangan, namun tidak akan berurusan dengan hal-hal teknikal kepelatihan.
"Kami menunjuk manajer baru yakni Bambang Pamungkas. Sekali lagi seorang Bepe tidak usah lagi didebatkan lagi namanya. Ia juga memiliki pengalaman dan punya kemampuan luar biasa,” kata Direktur Olahraga Persija, Ferry Paulus dikutip laman resmi Persija pada Jumat (17/1).
Bambang Pamungkas menggantikan Ardhi Tjahjoko yang sebelumnya bertugas sebagai manajer Persija. Di sisi lain Ardhi naik posisi sebagai pembina tim. Perubahan berikutnya adalah, Mohammad Prapanca kini diplot sebagai presiden tim.
Menurut Ferry, keputusan mengangkat Bambang Pamungkas sebagai manajer adalah keniscayaan. Faktanya, Bepe yang kelahiran 10 Juni 1980 ini memang sudah sangat identik dengan Persija.
Bepe menghabiskan sebagian besar kariernya di klub tersebut. Bahkan, ia berperan besar mengantarkan gelar Liga Indonesia 2001 untuk Macan Kemayoran. Kepemimpinannya di Persija tidak diragukan lagi.
“Tentunya jadi keharusan kami memberikan porsi atau tempat di tim ini setelah dia memutuskan pensiun dan posisi manajer adalah paling tepat. Bepe juga berminat menempati posisi ini agar bisa membawa Persija meraih prestasi di tahun ini,” tambah Ferry.
Dengan posisi barunya ini, Bambang Pamungkas tidak akan campur tangan urusan teknis kepelatihan. Wewenang tersebut menjadi hak mutlak Sergio Farias, pelatih asal Brasil yang baru didatangkan pada musim ini.
"Ini bukan peran baru untuk saya. Yang pasti, saya dan Pak Ardhi akan sama-sama membantu tim pelatih dan menyediakan hal yang dia perlukan untuk menjalani roda tim ini,” terang Bepe dikutip laman resmi Persija.
Sosok yang merupakan top skor tim nasional Indonesia sepanjang masa ini menegaskan, wewenangnya tidak akan berbenturan dengan Sergio Farias.
“Saya sudah lama di tim ini. Sudah mengenal tim ini. Saya mempercepat pengenalan pelatih kepala ke tim ini, misal soal budaya dan lain-lain. Tapi kami tak akan mencampuri area teknis pelatih," tambah sosok yang pernah berkarier di klub Malaysia, Selangor ini.
Di Liga 1 2019, Persija mengalami penurunan prestasi dibandingkan dengan musim sebelumnya. Berstatus juara bertahan kompetisi, Macan Kemayoran finis di urutan 10 besar dengan koleksi 11 kemenangan, 11 seri, dan 11 kekalahan. Sementara itu, di Piala Indonesia 2018/2019, Persija kandas di partai puncak, kalah agregat 1-2 dari sang juara PSM Makassar.
Editor: Agung DH
