Menuju konten utama

Bank Permata Cetak Laba Bersih Rp708 Miliar di Akhir September 2017

Laba bersih Bank Permata per 30 September sebesar Rp708 miliar.

Bank Permata Cetak Laba Bersih Rp708 Miliar di Akhir September 2017
Dirut Bank Permata Ridha DM Wirakusumah, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Samsul Hidayat, Kemenkeu Loto Srinaita Ginting dan aktris Nadya Mulya berbincang saat peluncuran E-Bond di BEI, Jakarta, Senin (11/9/2017). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

tirto.id - PT Bank Permata mencatat laba bersih per 30 September 2017 sebesar Rp708 miliar (hasil konsolidasi dan tidak diaudit) dibandingkan dengan kerugian Rp1,233 triliun pada periode yang sama 2016.

Direktur Utama Bank Permata Ridha DM Wirakusumah menyampaikan, Permata Bank terus menjaga profitabilitas dan pertumbuhan berkelanjutan dengan modal kuat dan neraca keuangan lebih sehat sebagaimana tercermin dalam kinerja di tiga kuartal berturut-turut ini.

"Strategi kami untuk meningkatkan kualitas aset dan penguatan manajemen risiko akan memposisikan pertumbuhan bank ke depan," kata Ridha di Jakarta, Kamis (26/10/2017).

Sejalan dengan fokus pengelolaan kualitas aset dan penjualan kredit bermasalah (NPL) pada semester pertama 2017, penyaluran kredit menjadi lebih rendah dibandingkan tahun 2016 atau turun 17 persen (yoy), walaupun tumbuh 16 persen (yoy) di Unit Usaha Syariah.

Meskipun tidak terjadi pertumbuhan kredit dibanding kuartal III tahun 2017, Bank Permata telah mulai menunjukkan pertumbuhan positif pada kredit dan dana pihak ketiga pada bulan terakhir di kuartal ketiga 2017.

Pertumbuhan kredit tersebut dikontribusikan oleh KPM, KPR, SME dan kredit korporat (wholesale banking).

Menurut Ridha, keberhasilan Bank Permata menjaga likuiditas yang sehat tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 83 persen dibandingkan dengan 86 persen pada periode yang sama tahun 2016.

Bank juga terus memperbaiki struktur pendanaan, terlihat dari rasio CASA sebesar 50 persen lebih tinggi dibandingkan tahun 2016 sebesar dengan 43 persen. Hal ini didorong oleh pertumbuhan giro dan mengurangi Deposito Berjangka yang mahal.

"Kami menyampaikan terima kasih kepada para pemangku kepentingan, terutama nasabah dan pemegang saham atas kepercayaan dan dukungan mereka yang berkesinambungan," kata Ridha.

Baca juga artikel terkait PERBANKAN

tirto.id - Bisnis
Sumber: antara
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH