Menuju konten utama

Bank Mandiri Bantah Sistemnya Terserang Ransomware WannaCry

Bank Mandiri memastikan sistem perusahaan perbankan plat merah ini aman dari serangan Ransomware WannaCry. Langkah antisipasi juga sudah disiapkan oleh Bank Mandiri untuk menghadapi ancaman malware itu. 

Bank Mandiri Bantah Sistemnya Terserang Ransomware WannaCry
(Ilustrasi) Petugas beraktivitas di Unit Pengelolaan Kas Bank Mandiri di Jakarta, Selasa (25/4/2017). ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

tirto.id - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membantah kabar bahwa sistem data dan informasi perusahaan perbankan plat merah tersebut menjadi korban serangan Ransomware WannaCry.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas menyatakan penghentian sementara pelayanan di sejumlah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank Mandiri, yang mengalami offline pada Senin pagi hari ini, tidak berkaitan dengan serangan malware tersebut.

Rohan mengatakan seluruh sistem di Bank Mandiri berjalan normal dan aman pada hari ini. “Tidak benar, itu berita hoax,” kata Rohan kepada Tirto, pada Senin siang (15/5/2017).

Menurut Rohan, layanan di sejumlah KCP Bank Mandiri sempat offline karena sejumlah faktor yang bersifat teknis.

“Offline di sebuah cabang bisa saja terjadi karena beberapa hal lokal, seperti listrik atau lain-lain. Hari ini tidak ada kejadian karena Ransomware,” kata Rohan.

Rohan mengklaim Bank Mandiri sudah bersiap untuk mengamankan sistemnya dari ancaman Ransomware WannaCry yang kini telah berdampak di banyak negara.

“Ada beberapa langkah yang kami lakukan. Team command center dan security terus kami monitor. Kami juga menggunakan beberapa consultant security untuk ikut membantu. Gerakan malware dan attacker dipantau terus melalui tools monitor kami,” kata Rohan.

Dia menambahkan, “Selain itu, kami juga mengirimkan pesan kepada para pegawai terkait langkah antisipasi ini. Itu ditujukan agar mereka berhati-hati. Kami pun telah membuat posko untuk mengkoordinasi semua tindakan yang sifatnya antisipatif, untuk berjaga-jaga jika ada insiden.”

Pada Senin pagi tadi, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio juga memastikan ancaman teror Ransomware WannaCry tidak mengganggu aktivitas di pasar modal. Alasan dia, sistem BEI tidak memakai perangkat operasi Windows dan pengamanannya berlapis.

“Ada atau tidak ada virus itu, BEI selalu melakukan pemeriksaan sebelum sesi pembukaan perdagangan efek yang dimulai pada pukul 09.00 WIB. Setiap jam 07.00 WIB BEI rutin melakukan pemeriksaan sistem, saya juga langsung lihat, semoga aman,” ujar Tito.

Sebagaimana laporan Tirto sebelumnya, KCP Bank Mandiri yang terletak di Jalan Kaliurang KM 6, Sleman, Yogyakarta sempat dilaporkan offline sejak pukul 08:00 hingga 09:30 WIB. Lalu berdasarkan penelusuran di media sosial Twitter, seorang nasabah pemilik akun @RubbyFRD di Rajeg, Tangerang juga mengeluhkan layanan bank yang offline ke akun Twitter layanan daring Bank Mandiri, @mandiricare.

Rupanya tak hanya Bank Mandiri, layanan bank pelat merah lain seperti BRI juga dikabarkan sempat mengalami offline pada hari ini. Berdasarkan penelusuran di Twitter, sejumlah nasabah di area DKI Jakarta sempat mengeluhkan peristiwa tersebut. “Offline di BRI apakah kena wannacry juga yah…. Hehehehehe” tulis salah seorang pemilik akun bernama @ENDARdenar.

Tirto belum bisa mengonfirmasi kebenaran kabar layanan BRI yang offline itu kepada Corporate Secretary BRI, Hari Siaga Amijarso. Pesan singkat maupun panggilan telepon Tirto tidak direspon.

Minggu kemarin, Menkominfo Rudiantara menyatakan pihaknya berfokus mencegah serangan Ransomware WannaCry di lembaga-lembaga penting yang ada di empat sektor, yakni Energi, Keuangan, Perbankan dan Transportasi.

Baca juga artikel terkait RANSOMWARE WANNACRY atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Bisnis
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Addi M Idhom