Menuju konten utama

Banjir Pekalongan Februari 2021 Lebih 1 Pekan, Pengungsi Masih 1500

Banjir di Kota Pekalongan belum surut sepenuhnya hingga 15 Februari 2021. Ketinggian air banjir di Kota Pekalongan masih sekitar 10-60 cm.

Banjir Pekalongan Februari 2021 Lebih 1 Pekan, Pengungsi Masih 1500
Sejumlah warga binaan menggunakan rantai dievakuasi menuju bus saat proses evakuasi di Lapas Klas IIA Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (8/2/2021). ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/foc.

tirto.id - Banjir di Kota Pekalongan pada bulan Februari 2021 sudah berlangsung lebih dari satu pekan. Hingga Senin, 15 Februari 2021, masih ada sejumlah wilayah di Kota Pekalongan yang belum terbebas dari rendaman banjir, meski ketinggian air di sebagian kawasan sudah surut.

Data yang dilansir Pemkot Pekalongan menunjukkan, pukul 16.00 WIB, Senin sore (15/2/2021), masih ada total 1.546 orang yang mengungsi karena banjir. Para pengungsi tersebut tersebar di enam kelurahan.

Di Kelurahan Pasir Kraton Kramat, Kecamatan Pekalongan Barat, masih ada sekitar 662 orang pengungsi yang menyebar di 12 titik. Masih di kecamatan yang sama, yakni di Kelurahan Tirto, 634 orang mengungsi di 5 titik.

Sejumlah pengungsi lainnya berada di Kelurahan Degayu (14 jiwa), Panjang Wetan (79 jiwa), Bandengan (30 jiwa), Kandang Panjang (37 jiwa). Empat kelurahan itu berada di Kecamatan Pekalongan Utara.

Adapun ketinggian air banjir di sejumlah kelurahan di Kota Pekalongan, hingga sore hari ini terpantau beragam, berkisar antara 10 cm sampai 1 meter. Berikut data ketinggian air banjir di sejumlah kelurahan berdasarkan data Pemkot Pekalongan per Senin sore, pukul 16.00 WIB:

  • Pasir Kraton Kramat (30-60 cm)
  • Tirto (10-50 cm)
  • Klego (20-30 cm)
  • Panjang Wetan (30-40 cm)
  • Panjang Baru (20-30 cm)
  • Kandang Panjang (25-40 cm)
  • Padukuhan Kraton (30-40 cm)
  • Krapyak (20-30 cm)
  • Degayu (30-50 cm)
  • Bandengan (10-30 cm).

Untuk kondisi cuaca hari ini, BMKG mengeluarkan peringatan hujan lebat kategori 6 di lima daerah kabupaten/kota Jawa Tengah, yang salah satunya adalah Kota Pekalongan. Adapun daerah lainnya yang terdampak adalah Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Banjarnegara, dan Batang.

Banjir di Kota Pekalongan pada bulan ini, sudah terpantau sejak 4 Februari 2021. Mengutip laporan Antara, banjir di kota itu semula dipicu oleh gelombang pasang dan curah hujan tinggi.

Setelah terjadi banjir rob yang menggenangi 16 kelurahan di 3 kecamatan itu, hujan deras sejak Jumat malam (5/2/2021) hingga Sabtu pagi (6/2/2021) memperluas area terendam.

Banjir akhirnya membikin 22 kelurahan (dari 27 total kelurahan) di Kota Pekalongan terendam. Hal ini lantas disikapi oleh Pemkot Pekalongan dengan menetapkan status tanggap darurat selama dua pekan, atau 7-20 Februari 2021.

Menurut data BPBD Kota Pekalongan, sampai 9 Februari 2021, bencana banjir yang melanda Kota Pekalongan tercatat mengakibatkan 4.240 orang mengungsi di puluhan titik. Sementara sampai 15 Februari 2021, masih ada 1.500-an orang pengungsi banjir di Kota Pekalongan.

Mulai 15 Februari 2021, Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P2KB) Kota Pekalongan baru mendirikan dapur umum terpusat di halaman kantor instansi itu.

Plt Dinsos-P2KB Kota Pekalongan Budiyanto menjelaskan, sejak banjir besar mulai terjadi pada 6 Februari lalu, semula dapur umum yang menjadi tumpuan utama untuk penyaluran bantuan bagi para pengungsi berada di 2 lokasi.

Kedua dapur umum itu berada di Stadion Hoegeng (sinergi Satbrimob dan Komunitas Pekalongan Tanggap), serta di GOR Jetayu, Kecamatan Pekalongan Utara, yang dikelola oleh TNI. Selain itu, ada 60 dapur umum mandiri yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat.

Namun, sepekan setelah banjir melanda Kota Pekalongan, dapur umum pusat di Stadion Hoegeng, berhenti beroperasi. Maka itu, kata Budiyanto, Dinsos-P2KB Kota Pekalongan mendirikan lagi dapur umum terpusat di kantor instansi itu.

"Dapur Umum Pusat saat ini ada 2, yakni Dapur Umum yang dikelola oleh TNI di GOR Jetayu masih tetap berjalan dan Dapur Umum yang didirikan Pemkot melalui Dinsos-P2KB mulai beroperasional per hari ini," kata Budiyanto pada Senin(15/2/2021), dikutip dari laman Pemkot Pekalongan.

Budiyanto mengakui, sebelumnya memang Dinsos-P2KB Kota Pekalongan tidak membuka dapur umum. Namun, Dinsos-P2KB Kota Pekalongan menyalurkan bantuan logistik ke berbagai dapur umum, serta menyuplai kebutuhan makanan siap saji dengan memesan dari warung makan.

Baca juga artikel terkait BANJIR PEKALONGAN atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Agung DH