tirto.id - Posko pengungsian Kelurahan Cawang, Jakarta Timur yang terletak di gedung Universitas Binawan mulai ditinggalkan para pengungsi sejak Sabtu (28/4/2019), sekitar pukul 20.00 WIB.
“Pengungsi mulai kembali ke rumah kemarin malam, mereka mau bersihkan rumahnya,” ujar Fani petugas penjaga posko ketika ditemui di lokasi, Minggu (28/4/2019).
Sekitar 315 warga sejak Jumat (27/4/2019) mengungsi akibat Sungai Ciliwung meluap dan banjir menerjang RT 09, RT 10, RT 11 dan RT 12 RW 07, Kelurahan Cawang.
Fani menyatakan sekitar 50 persen para pengungsi mengalami gatal di bagian tubuh. “Kemungkinan karena air kotor banjir, cenderung orang tua yang gatal-gatal,” kata dia.
Hingga Sabtu malam kemarin, pengungsi yang menetap di posko ini mencapai 100 orang namun mereka berangsur-angsur kembali ke kediamannya.
Fani menambahkan warga terdampak banjir dari Kelurahan Cililitan, Jakarta Timur juga menyambangi posko tersebut untuk meminta bantuan seperti makanan atau pakaian.
“Bantuan logistik datang tiga kali sehari, pagi, siang dan malam,” jelas Fani.
Pantauan Tirto di lokasi saat ini, tenda Dinas Sosial berukuran 10 meter x 20 meter masih berdiri dan persediaan logistik yang tersisa akan diberikan kepada warga.
Fani menyatakan posko akan dibongkar pada siang ini. “Rencananya siang ini akan dibongkar sebab pengungsi sudah kembali ke rumah,” sambung dia.
Kelurahan Cawang merupakan salah satu daerah yang masih terdampak banjir, dua lainnya berada di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan.
“Kelurahan Pengadegan, Jakarta Selatan Kelurahan Kembangan Utara, Jakarta Barat, dan Kelurahan Cawang, Jakarta Timur,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Subejo ketika dihubungi Tirto, Minggu (28/4/2019).
Berdasarkan data hingga pukul 06.00 WIB hari ini, di daerah Pengadegan terdapat 2 RW dan 7 RT terdampak banjir dengan jumlah pengungsi 80 jiwa dan 23 Kepala Keluarga. Sedangkan di Kembangan Utara ada 1 RW dan 1 RT dengan 209 jiwa pengungsi dan 44 Kepala Keluarga terdampak.
Untuk daerah Cawang, terdapat 120 orang pengungsi dan 60 Kepala Keluarga. “Total hingga hari ini 409 jiwa pengungsi dan 127 Kepala Keluarga,” ucap dia.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Dipna Videlia Putsanra