Menuju konten utama

Banjir Garut Tewaskan 15 Orang, 18 Orang Dinyatakan Hilang

Banjir di Garut telah menelan korban. Sebanyak 15 orang ditemukan meninggal dunia dan 18 orang dinyatakan hilang akibat banjir.

Banjir Garut Tewaskan 15 Orang, 18 Orang Dinyatakan Hilang
(Ilustrasi) Banjir. Beberapa orang anak bermain di genangan air saat terjadi banjir. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi.

tirto.id - Laporan sementara tim lapangan Badan SAR Nasional (Basarnas) Bandung menyatakan jumlah korban yang meninggal dunia akibat bencana banjir di Kabupaten Garut, Jawa Barat, mencapai 15 orang. Selain itu, terdapat 18 warga hilang.

"Korban meninggal dunia 15 orang," kata Humas dan Protokoler Basarnas Bandung, Joshua seperti dikutip dari Antara, Rabu, (21/9/2016).

Lima orang korban meninggal ditemukan di Lapangan Paris, tiga orang Cimacan, satu orang di Jati Sari, satu orang di Kaum Lebak, tiga orang di Bendungan Copong dan dua orang di Sukasenang.

Dilaporkan pula, daerah yang terdampak bencana banjir ialah Kecamatan Bayongbong, Garut Kota, Banyuresmi, Tarogong Kaler, Tarogong Kidul, Karang Pawitan, dan Samarang.

Selain korban meninggal, dilaporkan juga ada 18 orang hilang dalam peristiwa bencana banjir tersebut.

Joshua menyampaikan tim Basarnas dan unsur petugas lainnya masih melakukan pencarian korban yang dilaporkan hilang.

"Tim sedang di lapangan fokus pencarian dari rumah-rumah hingga ke sungai," katanya.

Bencana banjir disebabkan meluapnya air Sungai Cimanuk karena sebelumnya hujan deras mengguyur wilayah Garut, Selasa (20/9/2016).

Luapan Sungai Cimanuk menyebabkan jalan utama perkotaan, pemukiman penduduk, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Garut dan markas Polsek Tarogong Kidul terendam banjir.

Saat ini, warga yang rumahnya tergenangi banjir mulai membereskan dan membersihkan perabotan rumah tangganya.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat telah mengirim bantuan pada korban banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Garut dan longsor di Kabupaten Sumedang.

"Kami sudah melakukan penanganan bencana seperti evakuasi, mendirikan posko, dan memberikan bantuan," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Bandung, Rabu (21/9/2016).

Gubernur menuturkan bantuan dari Pemprov sudah dikirimkan sejak Selasa malam, selain itu Tim SAR juga sudah mencari korban. Meskipun demikian, gubernur mengakui upaya pencegahan agar tida terjadi lagi itu sulit untuk dilakukan.

Gubernur menyatakan tidak ingin banjir terjadi lagi di Garut dan Sumedang. Ditanya mengenai penyebab banjir di dua kota tersebut, ia menjawab faktor penyebabnya kemungkinan karena kerusakan alam.

"Banjir itu kan air berasal dari hulu. Pencegahan dalam jangka panjang kita lakukan penghijauan. Saya meminta kepada masyarakat untuk menghentikan perusakan hutan, penebangan hutan," katanya.

Baca juga artikel terkait KORBAN BANJIR atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh