tirto.id - Luapan sungai Cisanggarung dan Cijangkelok merendam sekitar seribu rumah di delapan kecamatan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menyusul curah hujan yang tinggi. Selain itu, jalur kereta dari Cirebon ke Tegal dan Purwokerto saat ini lumpuh total.
"Delapan kecamatan yang terdampak, dan kurang lebih ada 25 ribu jiwa yang harus mengungsi," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cirebon Eman Sulaeman di Cirebion, Jumat (23/2/2018).
Eman menyebutkan dua sungai yang meluap itu menyebabkan delapan kecamatan di Kabupaten Cirebon yakni Kecamatan Losari, Ciledug, Pasaleman, Pabuaran, Pabedilan, Waled, Pangenan, dan Gebang terendam banjir.
Kedalaman air yang merendam bervariasi ada yang hanya 0,5 meter dan juga ada daerah yang tergenang hingga 2,5 meter.
"Banjir sampai atap rumah warga dan saat ini kami sedang melakukan evakuasi," tuturnya.
Eman mengatakan air mulai masuk ke permukiman warga pada Kamis (22/2/2018) malam sekitar pukul 23.00 WIB dan beberapa jam setelah air masuk, sejumlah rumah warga yang berdekatan dengan aliran sungai langsung terendam.
"Warga sudah siaga, banyak dari mereka yang menyelamatkan diri ke dataran yang lebih tinggi, seperti jalan, pohon dan lainnya," ujarnya.
Saat ini lanjut Eman, BPBD bersama Polisi, TNI dan SAR masih melakukan proses evakuasi kepada sejumlah warga yang terjebak banjir.
Selain merendam ribuan rumah, jalur kereta dari Cirebon ke Tegal dan Purwokerto saat ini tidak bisa dilalui atau lumpuh total karena banjir.
Putusnya jalur kereta api akibat luapan sungai Cisanggarung menyebabkan sejumlah penumpang gagal berangkat dan tak bisa melanjutkan perjalanan.
Menyikapi hal tersebut, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 3 Cirebon, Jawa Barat, menyatakan siap mengembalikan biaya 100 persen kepada penumpang.
"Kami mengembalikan biaya bagi penumpang yang tidak jadi berangkat, hanya sebagian perjalanan atau tidak sampai tujuan 100 persen," kata Manajer Humas Daop 3 Cirebon, Krisbiyantoro di Cirebon, Jumat.
Namun KAI khususnya Daop 3 Cirebon juga menyediakan transportasi pengganti untuk para penumpang yang ingin melanjutkan perjalanannya.
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora