tirto.id - Provinsi Papua dan Papua Barat merupakan provinsi yang masih memiliki pertumbuhan ekonomi selama pandemi COVID-19. Pertumbuhan ekonomi di dua provinsi tersebut tercatat positif dibandingkan provinsi lainnya.
"Ini provinsi yang tertinggi pertumbuhan ekonominya adalah Papua. Papua tertinggi 4,52%, Papua Barat 0,53%," kata Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas secara daring dengan para gubernur dari Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/9/2020).
Jokowi menuturkan pertumbuhan ekonomi tertinggi ketiga jatuh pada Sulawesi Tengah. Akan tetapi pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah berada pada angka minus 0,06 persen.
Sementara itu, tiga daerah yang mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi selama pandemi Covid-19 adalah Bali, Jakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Bali berada di peringkat pertama dengan angka minus 10,98 persen. Angka tersebut muncul karena hancurnya pariwisata Bali akibat COVID-19.
Disusul berturut-turut DKI Jakarta dengan angka minus 8,22 persen dan Yogyakarta dengan nilai minus 6,74 persen.
"Yang lain ya berada pada posisi hampir seperti rata-rata nasional kita," jelas Jokowi.
Sebagai catatan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal pertama berada di angka 2,97 persen di kuartal pertama. Akan tetapi, angka pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal kedua anjlok hingga minus 5,3 persen. Indonesia pun diprediksi akan masuk resesi karena pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga atau Juli-September 2020 diprediksi minus.
Jokowi berharap agar Indonesia tidak masuk resesi. Salah satu caranya adalah dengan meminta daerah untuk mempercepat belanja APBD provinsi. Ia juga mengingatkan bahwa sangat penting untuk menjaga pertumbuhan ekonomi daerah serta menjaga kelangsungan daya beli dan konsumsi rumah tangga masyarakatnya.
Ia juga memeerintahkan untuk bupati dan wali kota agar APBD kabupaten/kota terutama yang berkaitan dengan belanja barang, belanja modal, belanja bansos dalam rangka meningkatkan konsumsi masyarakat dan memulihkan ekonomi di daerah.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto