tirto.id - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto memastikan tidak ada sebaran abu vulkanik di Bandar Udara Abdulrachman Saleh malang dan sekitarnya pada Minggu (5/12/2021) pasca-erupsi Gunung Semeru, seluruh penerbangan di Malang berjalan normal.
"Sebaran abu vulkanik mengarah ke selatan dan barat daya. Bandara Malang berjarak 3 NM dr area abu vulkanik dan hasil pengecekan dilapangan siang ini tidak terdapat abu vulkanik dilokasi," jelas dia kepada Tirto, Minggu (5/12/2021).
Karena dianggap aman, maka jadwal penerbangan sampai hari ini masih bisa beroperasi dengan normal. "Operasional penerbangan tetap berjalan normal dan terus dilakukan monitoring intensif serta penyiapan langkah-langkah pengaturan operasional dan contingency sesuai ketentuan," jelas dia.
Hal tersebut juga dikonformasi data dari AirNav Indonesia, bahwa hingga pukul 10.30 sejak terjadi erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Sabtu (4/12) pukul 15.32 WIB, AirNav Indonesia terus melakukan update informasi terkait potensi dampak sebaran abu vulkanik terhadap operasional penerbangan.
"NOTAM Office AirNav Indonesia telah merilis sejumlah ASH NOTAM (ASHTAM) terkait aktivitas erupsi Gunung Semeru tersebut dengan update detail terakhir. Tidak ada abu vulkanik yang terpantau melalui citra satelit," terang dia dalam keterangan resmi, Minggu (5/12/2021).
Ia menjelaskan, hasil paper test yang dilakukan di beberapa bandara seperti Juanda - Surabaya, Yogyakarta International Airport, Notohadi Negoro - Jember, Banyuwangi International Airport, Abdul Rahman Saleh - Malang, dan Adi Soemarmo - Solo menyatakan Negativ Volcanic Ash.
"Sampai pukul 12 tidak ada dampak signifkan aktivitas erupsi Gunung Semeru terhadap operasional pelayanan navigasi penerbangan oleh AirNav Indonesia, baik di Cabang Surabaya, Denpasar, Jember, Banyuwangi, Malang, Semarang, Yogyakarta maupun Solo. Tidak ada rute penerbangan yang terdampak sebaran abu vulkanis. Tidak ada jadwal penerbangan yang terdampak aktivitas erupsi Semeru," jelas dia.
Ia mengatakan pihaknya akan terus melakukan langkah antisipasi terhadap potensi dampak abu vulkanik erupsi Semeru, di antaranya, melakukan koordinasi antar wilayah Flight Information Region (FIR) Ujung Pandang dan Jakarta untuk sementara tidak menggunakan rute W33 di sebelah selatan Surabaya.
Kemudian, berkoordinasi dengan penyelenggara bandar udara di Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur untuk terus melakukan update hasil Paper Test yang dapat mengidentifikasi intensitas sebaran abu vulkanik di lokasi masing-masing. Kemudian mengarahkan pesawat yang terbang pada rute di atas Gunung Semeru untuk terbang melewati rute di sebelah utara Pulau Jawa.
"AirNav terus berkoordinasi dengan stakeholder penerbangan terkait dan bersiaga jika terdapat update informasi dampak erupsi Semeru yang berpotensi mempengaruhi operasional penerbangan. AirNav akan melaporkan update informasi terkini, terutama kepada para pengguna jasa untuk memastikan semua penerbangan dapat terhindar dari sebaran abu Semeru," tandas dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri