Menuju konten utama

Baleno, Expander, dan Confero yang Menggoda Pasar

Jelang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017, pabrikan mobil menyebar teaser produk anyar mereka di tengah kelesuan pasar yang mendera.

Baleno, Expander, dan Confero yang Menggoda Pasar
Suzuki Baleno dipamerkan saat acara GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016,di Indonesia Convention Exibition (ICE) BSD City Tangerang. TIRTO/Andrey Gromico

tirto.id - Dua puluh tahun lalu, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) melahirkan sedan Baleno. Baleno kemudian dihentikan produksinya pada akhir 2009. Dua dekade berlalu sejak produksi perdana Baleno, Suzuki memutuskan untuk mengubahnya dari sedan menjadi tipe hatchback, untuk mengobati kerinduan penggemarnya. Baleno Hatchback ini terlihat hanya mendompleng nama sedan Baleno, karena model dan kapasitas mesin yang sama sekali tidak sama.

Suzuki Baleno Hatchback pertama kali muncul di ajang Frankfurt Motor Show 2015. Sebelum masuk ke pasar Indonesia, Baleno Hatchbank ini terlebih dahulu meluncur di India.

Model teranyar Suzuki ini akan menjadi calon “pengganggu” segmen mobil hatchback yang sebelumnya sudah dikuasai oleh Honda Jazz (47 persen), Toyota Yaris (42 Persen), dan Kia Rio. Mobil yang menggendong mesin 1.400 cc ini punya dua pilihan transmisi, manual lima percepatan dan otomatic dengan enam pilihan warna antara lain merah, biru, putih, silver, abu-abu, dan hitam.

Pengenalan Baleno Hatchback mengambil momentum saat para pemburu model baru tak sabar menanti ajang GIIAS 2017 di ICE, BSD City, Tangerang Selatan 10-20 Agustus 2017. Suzuki tentu tak mau gegabah hanya menyajikan model baru, tapi mencoba memberikan gebrakan dengan menawarkan sebuah hatchback yang ramah di kantong pasar kaum muda. Suzuki optimistis dengan pasar hatchback di Indonesia yang masih cerah karena dianggap sebagai simbol kemapanan baru kelas menengah, yang dahulu didominasi sedan.

"Memiliki hatchback tidak harus spending Rp250 juta, tidak harus Rp270 juta. Beli hatchback seperti Suzuki Baleno bisa di-achieve di bawah Rp200 juta," kata Harold Donnel, Head of Brand Development & Marketing Research 4W PT Suzuki Indomobil Sales.

Baleno Hatchback diperkenalkan jelang sepekan ajang GIIAS, setelah segmen low MPV sudah dibanjiri antrean penantang baru seperti Mitsubishi “Expander” dan Wuling Confero yang mulai woro-woro tahun lalu. Ketiganya menawarkan model baru dan harga “baru” di segmennya masing-masing. Tentu bisa berpotensi menjadi pengganggu pasar bagi pendahulunya. Target Suzuki, kehadiran Baleno setidaknya akan menambah volume penjualan Suzuki sebesar 10 persen dari pasar hatchback .

Baca juga:

Baleno, Expander, dan Confero sudah muncul menggoda sebelum GIIAS 2017. Mereka akan meramaikan pameran akbar yang sering dianggap sebagai kiblat dunia otomotif Indonesia itu. Sedikitnya akan ada 40 mobil terbaru dari berbagai agen pemegang merek yang akan dipamerkan di GIIAS 2017, termasuk tiga model tadi. Jumlah ini jelas lebih banyak dibandingkan dengan model baru pada GIIAS tahun lalu yang hanya 33 model baru.

"Tidak kurang 40 produk baru dan konsep akan dikenalkan selama GIIAS 2017," kata Ketua Penyelenggara GIIAS 2017 Rizwan Alamsjah dikutip dari laman resmi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

Selain Baleno Hatchback, Suzuki juga akan merilis Suzuki Jimny Wide, sebagai versi terbaru dari model Jimny lawas yang sudah melegenda. Suzuki Jimny Wide dibekali mesin VVT M13A berkapasitas 1.300 cc dengan empat silinder dan 16 katup, yang mampu menghasilkan hingga 85 tenaga kuda (HP) pada tingkat putaran mesin 6.000 rpm dan torsi puncak 110 Nm pada 4.100 rpm. Mobil yang diimpor langsung dari Jepang ini ditaksir dilego dalam rentang kisaran Rp445,9 juta hingga Rp509,6 juta.

Bagaimana dengan merek lainnya? Sang raja pasar, PT Toyota Astra Motor (TAM) sedang bersiap meluncurkan MPV kelas atas, Voxy sebagai pengganti NAV1 di mobil keluarga konsumen menengah atas. Sebagai pemimpin pasar, Toyota pun tentu tak mau jadi penonton saja, kejutan-kejutan baru barangkali akan muncul di GIIAS 2017.

Masih di segmen papan atas, PT Garuda Mataram Motor, sebagai agen pemegang merek Audi di Tanah Air berencana merilis dua model sekaligus yaitu SUV Audi Q5 dan sedan kompak Audi A3 Sportback. Selain itu Lexus, berencana memamerkan dua kendaraan terbaru dan sebuah mobil konsep selama di GIIAS. Mercedes-Benz akan memperkenalkan empat model baru yaitu E 300 Coupe, AMG E 43, AMG GT R, dan New E 350 e dengan teknologi plug-in hibrida.

Isuzu akan merilis unit terbaru dari Isuzu MU-X dan DMAX. Sedangkan Hyundai punya pamungkas dua model terbaru dari Hyundai i10 dan Hyundai H-1 facelift. Daihatsu tak mau ketinggalan, selain berencana memajang beberapa mobil konsep. Mereka akan menyiapkan edisi terbatas dari model-model andalan Daihatsu antara lain Ayla, Terios, Luxio, Sirion, dan Xenia.

infografik penjualan mobil giias iims

Jor-joran Model Baru Saat Pasar Lesu

Sebanyak 40 model baru dalam GIIAS 2017 terbilang cukup wah untuk sebuah ajang GIIAS yang muncul sejak 2015 lalu. Model baru yang tak sedikit ini bersamaan dengan kondisi pasar mobil yang tiga tahun terakhir pertumbuhannya minus. Pada 2013 sempat mencapai rekor 1,229 juta unit, lalu setelah itu trennya turun hingga mencapai terendah pada tahun lalu hanya 942 ribu lebih. Tahun ini, sejak April-Juni sudah ada perlambatan penjualan mobil. Pada Maret sempat terjual 102 ribu, tapi April dan Juni masing-masing hanya 89 ribu dan 66 ribu unit saja, termasuk di segmen hatchback yang turun tajam, Januari-Juni 2017 hanya 16.500 unit, padahal periode yang sama tahun lalu masih terjual 21.692 unit.

Menariknya, saat terjadi kelesuan, jumlah model baru yang dirilis oleh APM atau pabrikan mobil lebih banyak dari sebelumnya. Dalam dua tahun terakhir, model baru yang dirilis memang lebih sedikit hanya di kisaran 30-an. Pada 2014 dan 2015, jumlah model yang dirilis masih di kisaran 40-an, baik keluaran baru maupun facelift yang lahir. Bandingkan pada 2013 yang hanya 32 model baru tapi saat pasar mobil sedang mencapai puncaknya saat ekonomi bergairah tumbuh 5,78 persen.

Sekretaris Umum (Sekum) Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan APM atau pabrikan mobil biasanya menyiapkan sebuah model baru tak cukup beberapa bulan sebelum peluncuran tapi sejak beberapa tahun sebelumnya. Tahun ini memang banyak model mobil baru yang akan diperkenalkan oleh pabrikan atau APM mobil di Indonesia di saat bersamaan pasar yang sedang lesu.

“GIIAS semakin dijadikan ajang untuk peluncuran, kebetulan momennya pasar sedang tak bergairah. Mempersiapkan model baru butuh 2-3 tahun,” kata Kukuh kepada Tirto.

Kukuh mengakui banyaknya model baru diharapkan bisa merangsang pasar agar bisa kembali pulih atau membaik. Gaikindo masih meraba-raba soal kondisi kelesuan pasar mobil beberapa tahun ini apalagi dikaitkan dengan pelemahan daya beli yang belakangan menjadi buah bibir.

“Kita target 1,1 juta unit sampai akhir tahun ini, mudah-mudahan setelah GIIAS ada perbaikan,” kata Kukuh.

Kehadiran pendatang baru dengan model baru tentu berpeluang mengangkat penjualan sebuah merek mobil tertentu. Namun, untuk mengangkat pasar secara keseluruhan belum tentu bisa sukses karena daya beli yang sedang tak mendukung. Penjualan mobil dua-tiga tahun lalu bisa jadi cerminannya.

Baca juga artikel terkait MOBIL atau tulisan lainnya dari Suhendra

tirto.id - Otomotif
Reporter: Suhendra
Penulis: Suhendra
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti