tirto.id - Karbohidrat merupakan komponen penting untuk menyuplai energi tubuh. Proses pencernaan karbohidrat dalam tubuh nantinya akan melibatkan proses mekanis dan kimiawi.
Makanan yang dikonsumsi manusia setiap hari setidaknya akan memberikan tiga fungsi yaitu sumber energi, pembangun tubuh, dan pengatur tubuh. Setiap fungsi tersebut ditopang dengan jenis makanan yang khas sesuai kandungan zat di dalamnya.
Sebagai contoh, untuk memperoleh energi manusia memerlukan makanan dengan kandungan zat karbohidrat di samping juga ada lemak. Karbohidrat dapat menyuplai energi bagi tubuh sehingga membuatnya mudah bergerak.
Saat bahan bakar energi tersebut menipis karena kurangnya asupan karbohidrat, maka energi diambilkan dari lemak. Jika lemak pun menipis, maka tubuh cenderung lemas dan memerlukan makanan sesegera mungkin.
Karbohidrat terdiri dari sejumlah senyawa organik, yaitu unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Komponen dasar karbohidrat adalah monosakarida yang merupakan karbohidrat paling sederhana, memiliki satu gugus gula, dan rasanya manis. Ketika molekul-molekul monosakarida berikatan dapat membentuk disakarida dan polisakarida.
Makanan yang menjadi sumber karbohidrat ditemukan pada padi, jagung, gandum dan biji-bijian lain, sagu, ketela pohon, ketela rambat, sampai kentang. Semua makanan tersebut jika dikonsumsi dapat menyuplai energi tubuh setelah melalui proses pencernaan. Namun, tidak pula semuanya akan diubah menjadi energi sekaligus.
Mengutip IAIN Syekh Nurjati, karbohidrat yang jumlahnya berlebih dalam tubuh akan menjadi sumber cadangan energi. Penyimpanannya dilakukan dalam wujud lemak. Letak penyimpanan ada di dalam perut, sekeliling ginjal, jantung, hingga di bawah perut.
Karbohidrat diubah menjadi energi sesuai dengan tinggi-rendahnya seseorang beraktivitas. Pada proses respirasi, 1 gram glukosa dari diolah dari karbohidrat mampu memberikan energi sebanyak 4,1 kalori. Hanya saja, jika aktivitas fisik kurang tapi asupan karbohidrat banyak, seseorang dapat mengalami kegemukan akibat cadangan lemak makin tinggi.
Manfaat Karbohidrat
Karbohidrat bukan hanya sebagai sumber energi saja. Zat ini juga membantu tubuh dalam menjalankan proses berikut:
- Karbohidrat menjadi bahan pembentuk senyawa kimia lain. Contohnya, asam lemak akan menyusun lemak, lalu asam amino sebagai penyusun protein.
- Karbohidrat adalah komponen penyusun gen dalam inti sel yang sangat penting dalam pewarisan sifat pada seseorang. Gen tersesun dari asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA) yaitu karbohidrat beratom C lima.
- Mencegah terjadinya sembelit. Selulosa adalah polisakarida berserat yang tidak mudah dicerna. Hal tersebut berpengaruh pada lancarnya proses buang air besar.
Proses Pencernaan Karbohidrat
Makanan yang memiliki kandungan karbohidrat akan mengalami proses pencernaan secara mekanis dan kimiawi. Diawali dari proses pengunyahan di mulut lalu menuju ke saluran pencernaan dan menghasilkan monosakarida. Monosakarida ini berbentuk glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
Monosakarida yang masuk ke dalam usus, lalu diserap oleh darah melalui jonjot usus halus. Darah lantas membawa sebagian besar monosakarida dalam pembuluh darah menuju hati (liver), sisanya diantarkan ke sel jaringan tertentu dan mengalami proses metabolisme lebih lanjut.
Merujuk buku IPA Kelas VII (2017) terbitan Kemendikbud disebutkan bahwa monosakarida yang ada di liver akan mengalami proses sintesis dengan hasil berupa glikogen. Glikogen lalu mengalami oksidasi menjadi CO2 dan H2O, atau dilepas kembali ke pembuluh darah untuk didistribusikan pada bagian tubuh yang memerlukan.
Glikogen selanjutnya mengalami sintesis dengan diurai menjadi glukosa. Glukosa selanjutnya mengalami katabolisme dan menghasilkan energi dalam wujud energi kimia. Energi lantas dipakai dalam kontraksi otot saat seseorang beraktivitas atau bergerak.
Kendati demikian, ketika proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat semakin banyak akan menyebabkan glukosa dalam darah turut meningkat. Jika aktivitas seseorang makin banyak, maka kadar gula dalam darah ikut turun. Sebaliknya, jika seseorang kurang bergerak, lonjakan kadar gula dalam tubuh bisa berlebihan.
Liver adalah orgam yang memiliki pertahanan alami untuk mengendalikan kadar glukosa dalam darah melalui hormon insulin. Hormon yang dibuat di pankreas ini membantu menurunkan kadar glukosa. Hanya saja, seseorang tetap perlu menjaga diri agar tubuhnya tidak selalu dalam keadaan memiliki glukosa darah tinggi.
Pada keadaan tertentu, hormon insulin bisa mengalami resistensi yang membuatnya tidak bisa atau kurang mampu lagi menurunkan kadar glukosa darah. Akibatnya, seseorang dapat saja terjangkit penyakit gula darah atau diabetes yang sifatnya merusak tubuh.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yonada Nancy