tirto.id - Gunung Raung yang terletak di Jawa Timur meletus atau mengalami erupsi pada hari Rabu, 27 Juli 2022 sekitar pukul 17.19 WIB. Kabar itu disampaikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Twitter resminya.
Menurut PVMBG, tinggi kolong letusan teramati kurang lebih 1.500 meter di atas puncak. Aktivitas erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 32 mm dan durasi 540 detik.
Sementara itu, seperti dikutip laman resmi magma.esdm.go.id, Gunung Raung yang terletak di perbatasan Banyuwangi, Bondowoso dan Jember itu mengalami 4 kali gempa letusan/erupsi, 7 kali gempa hembusan, 8 kali gempa tektonik jauh dan 1 kali gempa tremor menerus.
Kejadian itu teramati berdasarkan periode pengamatan Rabu, 27 Juli 2022 pukul 00.00-24.00 WIB. Berikut adalah informasi selengkapnya tentang aktivitas Gunung Raung.
Berdasarkan rekomendasinya, masyarakat dan pengunjung dilarang mendekati kawah dan tidak berkemah di sekitar puncak Gunung Raung untuk menghindari potensi bahaya gas-gas vulkanik.
Aktivitas Gunung Raung
Gunung Api Raung terletak di Kab/Kota Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Jawa Timur dengan posisi geografis di Latitude -8.125°LU, Longitude 114.042°BT dan memiliki ketinggian 3332 mdpl.
Pengamatan Visual
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca berawan hingga mendung, angin lemah ke arah utara dan selatan.
Klimatologi
Cuaca berawan hingga mendung, angin lemah ke arah utara dan selatan. Suhu udara sekitar 18-30°C.
Pengamatan Kegempaan
- 4 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 24-32 mm, dan lama gempa 71-173 detik.
- 7 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2-11 mm, dan lama gempa 19-57 detik.
- 8 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 3-28 mm, S-P 19-47 detik dan lama gempa 72-194 detik.
- 1 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 0.5-5 mm, dominan 0.5 mm.
Agar masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak turun ke dasar kawah atau mendekati kawah yang ada di puncak serta tidak berkemah di sekitar puncak/bibir kaldera/kawah Gunung Raung untuk menghindari potensi bahaya gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan jiwa manusia.
Editor: Iswara N Raditya